Presiden Jokowi Memulai Pembangunan Tol Pertama di Aceh

 
bagikan berita ke :

Minggu, 16 Desember 2018
Di baca 798 kali

Pemerintah segera memulai pembangunan jalan tol Trans Sumatra ruas Banda Aceh-Sigli. Hal itu ditandai dengan penekanan sirene dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo sebagai tanda dimulainya pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat, 14 Desember 2018.

"Bukan sesuatu yang dulu kita bayangkan bahwa ini akan bisa sambung. Demikian juga dari Bakauheni sampai ke titik nol di Aceh ini, mungkin orang juga akan sangsi," kata Presiden di lokasi proyek tol Banda Aceh-Sigli.

Meski banyak yang menyangsikan, Presiden yakin bahwa dengan kerja keras dan dorongan yang sama dari seluruh pihak baik di pusat maupun daerah, proyek tersebut akan dapat terselesaikan. Pemerintah memperkirakan bahwa Trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh akan tersambung sepenuhnya di tahun 2024 mendatang.

"Saya meyakini nanti di 2024 dari Bakauheni ke titik ini insyaallah akan sambung, yaitu sepanjang kurang lebih 2.000 kilometer dengan ditambah cabang-cabangnya sepanjang 700 kilometer. Artinya totalnya 2.700 kilometer," terang Presiden.

Untuk mewujudkan target tersebut, Presiden meminta dukungan dari pemerintah daerah dalam hal pembebasan dan penyediaan lahan bagi proyek pembangunan. Menurutnya, hambatan terbesar terkait dengan proyek pembangunan jalan tol serupa adalah pada persoalan penyediaan lahan.

"Masalahnya hanya ada di situ. Di mana-mana yang namanya pembangunan jalan tol itu selalu masalah di pembebasan," kata Presiden.

Sementara itu, sejumlah proyek pembangunan jalan tol yang menjadi bagian dari Trans Sumatra akan segera diselesaikan. Terdekat, Kepala Negara akan meresmikan jalan tol yang menghubungkan Bakauheni hingga Terbanggi Besar.

"Dari Bakauheni sampai Terbanggi Besar itu sepanjang 140,8 kilometer akhir Desember ini insyaallah akan kita resmikan. Kemudian yang dari Bakauheni ke Palembang ini akan sambung insyaallah nanti di bulan April 2019 sepanjang 350 kilometer," kata Presiden.

Lebih jauh, Presiden kembali mengingatkan bahwa pembangunan jalan tol maupun infrastruktur lainnya merupakan prasyarat bagi sebuah negara untuk dapat bersaing dengan negara lainnya. Dibangunnya infrastruktur di seluruh pelosok Tanah Air akan membuka akses bagi pengembangan ekonomi daerah yang wilayahnya dibangun infrastruktur tersebut.

"Nanti pemerintah daerah juga harus bisa mengintegrasikan antara jalan tol ini dengan kawasan wisata. Jalan tol ini juga integrasikan dengan kawasan ekonomi khusus. Di Lhokseumawe ada kawasan ekonomi khusus. Integrasikan di situ sehingga mobilitas barang dan orang bisa cepat. Pasti investor akan tertarik masuk," jelas Presiden, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Untuk diketahui, dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo sekaligus meresmikan Masjid At-Taqarrub di Kabupaten Pidie Jaya yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 15 Desember 2016. Masjid tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.796 meter persegi dan mampu menampung sebanyak 1.600 jemaah.

Selain itu, Presiden juga meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Arun di Lhokseumawe dan flyover Simpang Surabaya yang menghubungkan pusat kota Banda Aceh dengan Sigli, Lhokseumawe, hingga Medan.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0