Gaungkan G20 di Kalangan Milenial, Kemensetneg Gelar Setneg Mantul di STIKOM Interstudi Jakarta

 
bagikan berita ke :

Selasa, 18 Oktober 2022
Di baca 859 kali

Selasa (18/10), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) kembali mengadakan Setneg Mantul (Mantap Betul) Goes to Campus di STIKOM (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi) Interstudi, Jakarta, yang dihadiri oleh lebih 150 mahasiswa. Setneg Mantul kali ini mengangkat tema “Spirit of Millenials, Semangat Indonesia Maju: Membumikan Narasi, Memantik Simpati, Membangun Partisipasi”, yang merupakan upaya Kemensetneg untuk menggaungkan perhelatan puncak KTT G20 di Bali, November 2022 mendatang.

Kedatangan Tim Humas Kemensetneg disambut hangat oleh Ketua STIKOM, Prof. Dr. Martani Huseini beserta jajaran dan mahasiswa di Aula Plaza Interstudi. Tujuan diselenggarakannya Setneg Mantul Goes to Campus Interstudi 2022 kali ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan para pemangku kepentingan khususnya para milenial dan audiens dalam mendukung optimalnya partisipasi bermakna (meaningful participation) kepada program kerja pemerintah.

Dengan diadakannya kegiatan kali ini, diharapkan para generasi milenial, mahasiswa interstudi dapat berperan serta dalam mengaungkan G20 dan manfaat kongkritnya bagi masyarakat Indonesia, seperti menciptakan optimisme di ruang  publik, memberantas hoaks. Utamanya, dengan memberikan dukungan diseminasi positif terhadap kerja-kerja pemerintah dan masa depan Indonesia sekaligus menghimpun umpan balik untuk peningkatan kualitas kinerja pemerintah.

Hadir sebagai narasumber pertama, Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi. Ia memaparkan tentang pentingnya  mengembangkan Critical Thinking dalam keseharian generasi muda, di mana Critical Thinking diartikan sebagai proses kompleks dalam mengambil data, menganalisa data, dan mengevaluasi data yang digunakan untuk membuat sebuah keputusan.

“Ada dua hal yang cukup penting dalam mengembangkan Critical Thinking di dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, cari akar masalahnya. Kedua, cari solusinya,” kata Ayu. Tidak lupa, Ayu juga mengajak audiens yang hadir untuk melatih skeptisisme yang sehat, yaitu dengan melakukan pengecekan ulang terhadap hal yang ada dan terjadi di lingkungan sekitar.

Di samping itu, Ayu juga menambahkan bahwa saat ini kebanyakan remaja kerap “menyiksa diri” dan mencoba memaksakan gaya hidup, misalnya FOMO (Fear of Missing Out). Kepada mahasiswa yang terlihat antusias mengikuti acara, Ayu menjelaskan bahwa tidak perlu terlalu memikirkan orang lain atau hal yang kurang perlu melainkan fokus pada diri sendiri untuk menjadi lebih baik.

Paparan dilanjutkan oleh pembicara kedua, yaitu Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto. Ia yang membahas mengenai Society 5.0 dan Urgensi Generasi Muda Songsong Sumber Daya Manusia Unggul Indonesia Maju. Seperti yang sering dikatakan Presiden Jokowi bahwa dengan perubahan lanskap geostrategis dan geopolitis global, tantangan pembangunan Indonesia akan semakin berat. Untuk itu, seluruh komponen masyarakat Indonesia diharapkan dapat bergotong-royong dan bersinergi dalam menghadapi tantangan serta mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.

“Dengan adanya pertemuan seperti ini, diharapkan dapat terbangun partisipasi bermakna dari kalangan milenial untuk mempersiapkan Indonesia Maju 2045. Utamanya, dalam membangun SDM Unggul yang adaptif dan agile terhadap perkembangan Society 5.0 di mana teknologi dan manusia telah terintegrasi serta hidup berdampingan guna meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan,” ujar Eddy.

Lebih lanjut,  Eddy menjelaskan bahwa generasi muda patut berbangga karena presidensi G20 merupakan sebuah kepercayaan dan kehormatan bagi Indonesia sekaligus menunjukkan kontribusi besar bagi pemulihan ekonomi dunia, untuk membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan serta berkeadilan sosial.

“Perhelatan G20 hendaknya dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk terus meningkatkan prestasi,  kapabilitas, dan jejaring dengan menjadikan transformasi digital sebagai showchasing aktivitas produktif sehingga dapat memiliki nilai tambah dan dapat bersaing secara global,” pungkas Eddy  

Acara Setneg Mantul Goes to Campus dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang mendapatkan antusias tinggi dari kalangan mahasiswa ditandai dengan beragamnya pertanyaan dan masukan dalam sesi tanya jawab antara narasumber dan audiens, yang diakhiri dengan pemberian cendera mata, serta foto bersama. (COR/DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
2           0           0           0           1