Pengantar Presiden - Ratas tentang Kebijakan Penetapan Harga Gas untuk..., Jakarta, 4 Oktober 2016

 
bagikan berita ke :

Selasa, 04 Oktober 2016
Di baca 1251 kali

PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RAPAT TERBATAS KABINET KERJA TENTANG KEBIJAKAN

PENETAPAN HARGA GAS UNTUK INDUSTRI

KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

4 OKTOBER 2016




Hari ini akan dibahas mengenai kebijakan penetapan harga gas untuk industri.


Kita ingin di era kompetisi ini, produk-produk kita bisa bersaing, mampu bersaing dengan negara yang lain.


Dan untuk itu, kita perlu memperkuat kembali industri kita, bukan hanya semakin membuat produktif, tapi juga harus bisa berdaya saing.


Kita ingin agar industri kita menjadi industri kelas dunia yang disegani, yang kuat dan tangguh. Kita juga ingin industri kita bisa ikut menyejahterakan rakyat.


Informasi yang saya peroleh, harga gas bumi di Indonesia sangat tinggi, sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara yang lain, terutama di ASEAN. Harga gas di Indonesia tertinggi, mencapai 9,5 USD per MMBTU.


Itu pun masih ada yang—saya dengar—harga 11, harga 12, yang ini juga perlu menjadi PR kita semuanya.


Sementara harga di Vietnam misalnya hanya 7 dolar. Di Malaysia, 4 dolar. Di Singapura, 4 dolar per MMBTU.



Padahal, negara kita mempunyai potensi cadangan gas bumi yang cukup banyak, sangat banyak.


Dan sebaliknya, negara-negara tersebut, baik Vietnam, Malaysia, Singapura, dapat dikategorikan mengimpor gas bumi.


Oleh sebab itu, hal ini perlu segera kita benahi karena implikasinya sangat besar, karena kemampuan daya saing industri kita, terutama industri keramik, industri tekstil, industri petrokimia, industri pupuk, industri baja, yang sangat banyak menggunakan gas.


Jangan sampai produk industri kita kalah bersaing hanya gara-gara masalah harga gas kita yang terlalu mahal.


Untuk itu, saya minta dilakukan langkah-langkah yang konkret agar harga gas kita lebih kompetitif.


Saya kemarin hitung-hitungan, hitung-hitungan. Ketemunya saya kira antara 5 sampai 6 nanti. Kalau angkanya enggak itu, enggak usah dihitung saja. Syukur di bawah itu.


Lakukan penyederhanaan dan pemangkasan rantai pasok sehingga lebih efisien. Dan saya minta agar diperhatikan dan dijaga juga, dikalkulasi. Ini terkait dengan iklim investasi di sektor gas bumi kita.


Harga gas harus tetap menarik investor untuk investasi di sektor hulu, serta mendukung pembangunan infrastruktur, produksi, dan distribusi.



Pertimbangkan pula aspek keberlanjutan di semua sisi, baik sisi investasi maupun sisi memperkuat daya saing industri kita.


Saya kira itu yang bisa saya sampaikan sebagai pengantar. Silakan, Pak.


(Acara dilanjutkan secara tertutup)

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden