Pengantar Presiden - Ratas tentang Upaya Peningkatan Produksi Pertanian..., Jakarta, 6 Desember 2016

 
bagikan berita ke :

Selasa, 06 Desember 2016
Di baca 1341 kali

PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RAPAT TERBATAS KABINET KERJA TENTANG UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN MELALUI PENGEMBANGAN SUMBER-SUMBER AIR DAN ALAT-ALAT MESIN PERTANIAN, SERTA PENINGKATAN AKSES PERMODALAN BAGI PETANI MELALUI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

6 DESEMBER 2016




Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,


Pada rapat terbatas sore hari ini, akan dibicarakan mengenai peningkatan produksi pertanian melalui pengembangan sumber-sumber air dan alat-alat mesin pertanian, serta meningkatkan akses permodalan bagi petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).


Sejak 2015, pemerintah telah mengubah fokus anggaran Kementerian Pertanian untuk belanja sarana dan prasarana, yakni pada kisaran 60%. Dan dalam RAPBN 2017 nantinya, telah ditetapkan belanja sarana dan prasarana pertanian sebesar 70% dari total anggaran yang ada di Kementerian Pertanian, atau senilai kurang lebih Rp 16,6 triliun.


Saya juga mendapatkan laporan bahwa saat ini luas lahan pertanian kita sebesar 36,83 juta hektare. Namun, belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal.


Salah satu contoh, ada luas lahan persawahan 8,1 juta hektare. Namun, baru 4,1 juta yang dialiri irigasi. Itu pun masih perlu dilakukan beberapa perbaikan dan normalisasi.


Saya minta kita harus mampu fokus dalam mengatasi permasalahan sarana dan prasarana ini.


Dan saya ingatkan bahwa masih terdapat 4 juta hektare lahan persawahan yang belum terairi oleh irigasi, masih terdapat 5,02 juta hektare huma atau ladang, dan 12,01 juta hektare tegal atau kebun seluas yang perlu dibuatkan kantong air atau embung agar bisa menanam dua kali dalam setahun.


Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus mengembangkan sumber-sumber air, seperti normalisasi sungai, memperbaiki saluran irigasi primer dan sekunder, serta membangun kantong-kantong air atau embung-embung.


Dengan cara itu, kita akan bisa mengoptimalkan lahan pertanian yang ada, yang sudah ada serta dapat meningkatkan produksi pertanian agar swasembada pangan dapat tercapai.


Saya juga minta agar lahan-lahan tidur yang mencapai luas 11,7 juta hektare segera dapat dimanfaatkan lebih produktif.


Selain itu, untuk peningkatan produksi pertanian, saya minta dilakukan pengembangan alat mesin pertanian serta meningkatkan akses permodalan bagi petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat.


Dan terkait dengan alat mesin pertanian, kebutuhannya akan semakin meningkat sejalan dengan optimalisasi lahan-lahan pertanian serta pembukaan lahan-lahan baru.


Dan terkait dengan akses permodalan bagi petani, informasi yang saya terima sampai dengan 31 Juli 2016, penyaluran KUR sebesar 68 % adalah pada sektor besar dan eceran.


Sedangkan KUR yang disalurkan untuk sektor pertanian dan kehutanan hanya 15 %.


Dan pada tahun 2017, target alokasi KUR dipertahankan pada angka 100 sampai 120 triliun rupiah.


Namun, saya minta dibuatkan skema khusus untuk alokasi Kredit Usaha Rakyat di sektor pertanian, yang didasarkan pada karakteristik komoditas yang menjadi prioritas. Saya lihat skema yang ada sekarang ini masih bersifat umum.


Satu lagi yang tidak kalah penting, saya juga ingin agar koperasi-koperasi di desa-desa kembali digiatkan dan difokuskan untuk menyalurkan KUR bagi sektor pertanian.


Demikian sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Saya kira nanti juga, kalau Dana Desa itu bisa diarahkan ke pembangunan kantung-kantung air atau embung, di Kementerian PU juga sama dengan keluasan yang berbeda, di Kementerian Pertanian juga disiapkan hal yang sama, saya kira saya yakin produksi akan meningkat lagi.


Saya kira itu yang bisa saya sampaikan. Silakan Pak Menko atau langsung ke.


(Acara dilanjutkan secara tertutup)

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden