Pengelolaan Platform Instagram dan Bussiness Suites dalam Menggaungkan Presidensi G20

 
bagikan berita ke :

Rabu, 09 Maret 2022
Di baca 1070 kali

Kementerian Sekretariat Negara berkolaborasi dengan Meta Indonesia mengadakan Workshop Pengelolaan Media Sosial “Social Media Campaign For G20” sebagai bentuk persiapan Presidensi G20 sesi kedua secara virtual pada Rabu (9/3).

Workshop sesi kedua ini merupakan lanjutan rangkaian kegiatan Setneg Mantul dalam menggaungkan Presiden G20 melalui Pranata Humas Lembaga Kepresidenan yang memfokuskan kepada misi untuk mengelola dan meningkatkan penggunaan platform media sosial dibawah naungan Meta Indonesia dalam membantu menyukseskan penyampaian informasi Presidensi G20  bagi publik.

Workshop lanjutan pada sesi kedua ini masih disampaikan oleh dua narasumber dari Meta Indonsia, yaitu Manager Hubungan Pemerintah Meta Indonesia, Dara Nasution; dan Manajer Kemitraan Pemerintah Meta Indonesia, Putu Yudha.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara, Eddy Cahyono menyampaikan bahwa dengan adanya workshop ini merupakan ajang untuk meningkatkan substansi Presidensi G20 dalam memberikan pelayanan digitalisasi kepada Lembaga Humas Kepresidenan.“Workshop ini dipandang sangat strategis dalam mengkomunikasikan Presidensi G20 untuk masyarakat luas melalui media sosial di bawah naungan Meta Indonesia. kemudian penetrasi tersebut yang sudah dijalankan oleh Pranata Humas di Lembaga Kepresidenan terbukti meningkat 70% dalam pemanfaatan startegi digitalisasi campaign Presidensi G20 untuk pemahaman publik,” ujar Eddy.

Eddy juga menambahkan, Pranata Humas yang berada di dalam Lembaga Kepresidenan dapat memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pergerakan landscape implikasi Presidensi G20 yang cepat dan efisien, sehingga dapat meningkatkan penyebaran informasi publik yang responsif.


Dalam statistik terbaru Meta Indonesia, Dara menyampaikan di tahun 2022 pengunaan platform instagram meningkat menjadi 2,17 Miliyar setiap bulannya di dunia. Membuktikan pemanfaatan media sosial mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini menjadi kesempatan emas dalam pemanfaatan digitalisasi untuk menggaungkan Presidensi G20 kepada masyarakat khususnya melalui platform instagram untuk pemerintah.

“Melalui platform instagram, humas pemerintah bisa memanfaatkan fitur yang bernama “reels”. Fitur terbaru dari instagram yang adjustmentnya mudah meningkat untuk saat ini.  Dalam membuat reels untuk Presidensi G20 harus disertai dengan case studies and best practices agar mudah diterima oleh publik seperti explain your positions, celebrate policies & successes, play to your strengths, dan use interesting visuals,” terang Dara.

Narasumber kedua, Putu Yudha menyampaikan terkait penggunaan business suites.Business suites juga menguntungkan Presidensi G20 yang hendak dicapai. karena memiliki kelebihan seperti bisa melihat jangkauan, menjadwalkan konten yang akan dipublikasikan, dan melihat statistik interaksi audience melalui media sosial naungan Meta.

“Pentingnya melihat interaksi audience dari konten-konten yang sudah dipublikasikan. Insight tersebut bisa memberitahu kapan saja konten mengenai informasi yang ingin disampaikan banyak dilihat oleh audience. Jika insight tersebut banyak dilihat audience berarti focus mission kita dapat tercapai dalam menggaungkan Presidensi G20 ini,” ujar Putu Yudha.


Dengan pemaparan dari kedua narasumber dan disertai dengan penanyangan tugas membuat konten kepada peserta serta koreksi dan masukan masukan dari narasumber terhadap tugas yang diberikan pada workshop sesi kedua ini dapat meningkatkan dan menambah wawasan serta pengetahuan para peserta dalam mengembangkan potensi fungsional pranata humas khususnya di lingkungan Lembaga Kepresidenan guna pemanfaatan strategi penyampaian informasi mengenai Presidensi G20 pada platform digital. (IAA/ART, Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0