Sambutan Presiden RI - Peninjauan Program dan Kampung KB, Kab. Bantul, 10 Oktober 2016

 
bagikan berita ke :

Senin, 10 Oktober 2016
Di baca 1223 kali

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENINJAUAN PROGRAM DAN KAMPUNG KB (KELUARGA BERENCANA)

DUSUN JASEM, DESA SRIMULYO, KECAMATAN PIYUNGAN

KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

10 OKTOBER 2016

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

 

Yang saya hormati para Menteri,

Yang saya hormati Kepala BKKBN,

Yang saya hormati Bapak Gubernur,

Yang saya hormati Bapak Bupati,

Yang saya hormati Bapak, Ibu semuanya yang hadir di sini,

 

Selamat siang,

 

Saya enggak usah pake yel-yel ya! Enggak usah pakai salam KB. Kan sudah disampaikan tadi oleh dr. Chandra.

 

Saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan keluarga berencana. Sekarang ini persaingan antarnegara itu sangat sengit sekali. Persaingan, kompetisi itu sangat sengit sekali.

 

Oleh sebab itu ke depan, kalau ingin negara kita ini maju, kalau kita ingin negara ini menjadi negara yang maju, bangsa yang maju, dimulai dari keluarga, keluarga yang direncanakan. Apakah pingin anaknya satu, silakan. Apakah pingin anaknya dua, silakan.

 

Tetapi yang paling penting adalah direncanakan dengan baik. Karena anak itu, kalau sudah lahir, pasti membutuhkan yang namanya biaya, biaya untuk pakaian, biaya untuk sepatu. Kalau nanti sekolah, biaya untuk sekolah, biaya seragamnya, biaya beli tasnya.

 

Itu kalau hanya di SD. Kalau di SMP, biaya naik lagi. Kalau di SMA, biaya naik lagi. Kalau nanti masuk ke perguruan tinggi, ke universitas, biayanya juga naik lagi.

 

Tidak mungkin dan tidak boleh anak-anak kita hanya berhenti di SD. Enggak boleh. Anak-anak kita naik ke SMP, berhenti, juga tidak boleh. Harus terus bersekolah karena, dengan bersekolah itulah, dengan memiliki pendidikan itulah, kita nantinya bisa bersaing dengan negara-negara yang lain. Setuju mboten?

 

Jadi, saya titip. Kalau yang masih dalam kandungan, hamil, hati-hati. Yang namanya gizi itu sangat penting sekali, baik berupa protein untuk anak-anak kita.

 

Nanti, kalau sudah lahir, juga sama. Umur satu sampai lima penting sekali.

 

Di saat sekolah di SD, juga sangat penting sekali untuk terus kita kawal dan kita awasi.

 

Sumber protein ini penting untuk anak-anak kita, baik yang ada di kandungan maupun yang sudah lahir. Baik makan tahu. Itu sumber protein. Makan tempe, makan ikan, makan daging, makan telur. Itu sumber-sumber protein, selain juga sayur-sayuran.

 

Jangan dilupakan. Kalau kita hanya melahirkan dan tidak merencanakan anak-anak kita, nanti sekolahnya seperti apa? SD di mana? SMP di mana? SMK atau SMA di mana? Kalau ingin ke perguruan tinggi, seperti apa? Semuanya harus mulai direncanakan dan ditata sejak awal.

 

Tidak mungkin dan tidak boleh kita mikir, “Ah anak saya nanti hanya sampai SD sajalah. Setelah itu, kerja.” Enggak boleh. Hati-hati. Jangan sampai ada yang berpikiran seperti itu. “Kalau ndak, hanya sampai SMP. Setelah itu, berhenti dan bekerja.” Itu juga tidak boleh.

 

Untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi, itu membutuhkan biaya. Sehingga mestinya, sejak awal pendapatan itu disisihkan sedikit demi sedikit. 

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden