Sambutan Presiden RI - Peresmian Pembukaan The 2nd International..., Yogyakarta, 10 Oktober 2016

 
bagikan berita ke :

Senin, 10 Oktober 2016
Di baca 1193 kali

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERESMIAN PEMBUKAAN THE 2ND INTERNATIONAL SYMPOSIUM

ON FISHERIES CRIME 2016

ISTANA KEPRESIDENAN YOGYAKARTA

10 OKTOBER 2016

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Selamat pagi,

Salam sejahtera bagi kita semuanya,

 

Yang Mulia,

Yang saya hormati Bapak-Ibu sekalian,

 

Saya merasa terhormat dapat menyambut Bapak-Ibu dan Saudara-saudara semuanya di Yogyakarta, Indonesia dalam penyelenggaraan acara International Fishcrime Symposium yang ke-2. Sungguh sebuah kebanggaan bagi Indonesia menerima kepercayaan dari komunitas internasional untuk menjadi tuan rumah dari sebuah acara yang sangat penting ini.

 

Simposium ini menjadi bukti nyata dari komitmen dan aksi bersama kita untuk mengatasi persoalan IUU Fishing. Kita melihat bahwa makin banyak negara dan institusi internasional yang menyadari bahwa IUU Fishing adalah kejahatan transnasional yang dampaknya luar biasa, dampaknya mendunia.

 

Dampak negatif tidak terbatas pada industri perikanan saja, namun juga mencakup masalah lingkungan. Lautan kita yang menutupi 71 persen permukaan bumi terancam keberlanjutannya dengan adanya praktik IUU Fishing. Padahal laut adalah sumber pendapatan bagi 520 juta penduduk dunia dan sumber pangan bagi 2,6 milliar orang.

 

Praktik illegal fishing telah mengurangi stok ikan dunia sebesar 90,1 persen. Selain itu, illegal fishing juga terkait dengan kejahatan lain, seperti penyelundupan barang dan manusia, buruh ilegal, penyelundupan narkoba, dan pelanggaran terhadap peraturan perlindungan alam dan kebersihan. Artinya, IUU Fishing telah berkembang menjadi kejahatan transnasional yang sangat serius dan terorganisir.

 

Bila IUU Fishing terus dibiarkan merajalela, maka bumi ini, bumi tempat tinggal kita bersama, rumah kita bersama, akan terancam keberlanjutannya. Karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk memerangi kejahatan transnasional yang terorganisasi tersebut dengan kolaborasi global.


Hadirin yang saya hormati,

Pengalaman Indonesia menunjukkan bahwa kita tidak bisa mendiamkan persoalan IUU Fishing. Pada tahun 2014, menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia berada di peringkat kedua produsen terbesar di dunia untuk ikan laut, dengan jumlah tangkapan 6 juta ton atau setara dengan 6,8 persen total produksi dunia untuk ikan laut. Kita yakin bahwa angka-angka itu masih di bawah potensi maksimal Indonesia karena masih ada praktik IUU Fishing.

 

Illegal fishing telah mengakibatkan kerugian ekonomi Indonesia sebesar 20 miliar dolar Amerika per tahun, 20 miliar dolar Amerika per tahun, termasuk mengancam 65 persen terumbu karang kita. Oleh karena itu, dalam dua tahun terakhir, Indonesia terus menggencarkan usaha untuk melawan praktik IUU Fishing seperti penangkapan dan penenggelaman 236 kapal pencuri ikan.

 

Dan hasil mulai terlihat. Tingkat eksploitasi ikan di Indonesia mengalami penurunan antara 30 sampai 35 persen, sehingga memungkinkan kita meningkatkan stok nasional ikan, dari 7,3 juta ton di tahun 2013 menjadi 9,9 juta ton di tahun 2015. Selain itu, dari bulan Januari sampai Juni tahun 2016, ada peningkatan ekspor sebesar 7,34 persen dari produk perikanan Indonesia, bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015.


Namun kita tidak cepat berpuas diri, dan ingin terus belajar dari keberhasilan negara-negara lain dalam melawan IUU Fishing. Sekaligus kita akan dengan senang hati berbagi pengalaman Indonesia kepada negara-negara lain, negara-negara sahabat kami yang baik.

 

Excellencies,

Ladies and Gentlemen,

 

In this symposium, we have experts, practitioners, law enforcers, and other stakeholders related to the fishing industry under one roof.

 

Let us work together in giving birth to a sustainable solution, plan of action, and the action itself to eradicate IUU Fishing. Not only on the repressive aspect, but also on the regulatory and technology aspects. It can and has to be done.

 

With all that, I officially open The 2nd International Fishcrime Symposium. Thank you.

 

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden