Dorong Ekosistem Ekonomi Inklusif, Satgas Percepatan Sosialisasi UUCK Gelar Sosialisasi di Padang

 
bagikan berita ke :

Selasa, 27 Juni 2023
Di baca 587 kali

Satuan Tugas Percepatan Sosialisasi Undang-Undang Cipta Kerja (Satgas UUCK) mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai peran dan manfaat UUCK bagi generasi muda kepada perwakilan mahasiswa dari beberapa kampus besar di Padang, Selasa 27 Juni 2023 bertempat di Convention Hall, Universitas Andalas.

 

Kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (Padang), UIN Imam Bonjol Padang, Universitas Dharma Andalas, Universitas Muhammadiyah, Universitas Nahdlatul Ulama, Universitas Baiturrahmah dan Universitas Bung Hatta ini dibuka dengan sambutan Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) UUCK, Arief Budimanta yang menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan secara nasional dan bertujuan untuk memberikan gambaran terkini bahwa UU Cipta Kerja ditujukan untuk semua kalangan guna mewujudkan ekosistem ekonomi inklusif, memiliki daya saing serta berkelanjutan, khususnya bagi mahasiswa yang merupakan generasi muda penerus bangsa.

 

“Agar generasi mudah saat ini yang bagian bonus demokrasi mendapatkan kesempatan untuk maju bersama, mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik serta mendapatkan ekosistem wirausaha yang baik bagi mereka yang ingin berwirausaha, itulah tujuan UU Cipta Kerja,” ujar Arif yang juga merupakan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Rektor Universitas Andalas, Prof. Yuliandri dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada tim satgas yang telah menyediakan forum untuk bertukar pikiran mengenai UUCK dan menyatakan dukungan ketika pemerintah mengeluarkan sebuah UU, tujuan akhir adalah memberi manfaat bagi masyarakat. Lebih lanjut beliau juga menyatakan harapannya dari forum ini yang tidak hanya dapat menjadi ajang tukar pikiran untuk menyempurnakan UUCK, namun juga dapat memperkuat implementasi UUCK pada level daerah dan seluruh lapisan masyarakat dan generasi.

 

“UUCK menjadi solusi dalam memperbaiki iklim investasi, mempermudah birokrasi dan menyerap tenaga kerja seluas-luasnya. Dan UUCK memberikan peluang kemudahan berusaha, sehingga akan menjadi lebih besar kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja, khususnya anak muda,” kata Yuliandri dalam sambutannya.

 

Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber-narasumber kompeten lainnya. Di antaranya Direktur Deregulasi Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM, Dendy Apriandi; Kabid Pengembangan Peran Pemerintah, Kementerian Koperasi dan UKM, Ginda Pandapotan; Analis Kebijakan Madya Sekretariat Jenderal PHI Jamsos Kementerian Ketenagakerjaan, Agatha Widianawati; dan Akademisi Fakultas Hukum, Universitas Andalas, Khairul Fahmi.

Dalam paparan Direktur Deregulasi Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM, Dendy Apriandi menyatakan bahwa dibutuhkan kolaborasi investasi besar dengan pengusaha nasional di daerah agar memberikan kontribusi baik bagi level daerah maupun nasional.

 

“Kolaborasi besar ini dapat dengan beragam cara dan manfaat seperti membangun daerah sumber pertumbuhan ekonomi baru guna mewujudkan visi Indonesia sentris, pengusaha daerah menjadi tuan di negeri sendiri, UMKM memiliki peluang besar naik kelas untuk memajukan daerah masing-masing, dan menahan laju urbanisasi dalam rangka pemerataan ekonomi nasional,” beber Dendy dalam sesi presentasinya.

 

Adapun Kabid Pengembangan Peran Pemerintah, Kementerian Koperasi dan UKM, Ginda Pandapotan dalam paparannya menekankan bahwa bonus demografi seperti 2 sisi mata uang, di satu sisi bersifat positif karena generasi usia produktif lebih banyak membuat Indonesia memiliki daya saing dan daya tawar lebih tinggi, namun disisi lain jika generasi muda tidak produktif maka tidak akan menciptakan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi justru malah menjadi boomerang bagi perekonomian Indonesia.

 

“Oleh karena itu perlu adanya iklim yang kondusif bagi tumbuhnya kewirausahaan pemuda, infrastruktur yang memadai dan kemudahan akses kepada sumber-sumber daya produktif. Secara global kewirausahaan telah disepakati sebagai driver for societal change, yaitu penggerak perubahan sistem sosial ekonomi suatu negara menuju masyarakat yang produktif,” ujar Ginda.

 

Sejalan dengan narasumber lain, Analis Kebijakan Madya Sekretariat Jenderal PHI Jamsos Kementerian Ketenagakerjaan, Agatha Widianawati mengungkapkan bahwa Indonesia masih membutuhkan penciptaan kerja yang berkualitas dan perlu penguatan fundamental ekonomi nasional untuk menjaga daya saing dikancah global.

 

“Dibutuhkan kenaikan upah yang pertumbuhannya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produktivitas pekerja. Dan disisi lain, tingkat ketidakpastian (uncertainties) yang tinggi pada dunia, terutama didorong oleh kondisi geopolitik. Hal ini akan mendorong risiko pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih lemah dan inflasi yang lebih tinggi,” ungkap Agatha.

Pada akhir sesi pemaparan seluruh narasumber, peserta sosialisasi yang hadir juga dapat berinteraksi dan berdiskusi dengan narasumber terkait materi yang disampaikan dan kondisi permasalahan yang terjadi di lapangan. Menindaklanjuti permasalahan tersebut, narasumber memberikan pemahaman yang komprehensif dan mudah dipahami bagi peserta.

Sebagai penutup, Kepala Biro Humas, Eddy Cahyono menyampaikan apresiasi atas aspirasi dan saran, Satgas UUCK tentunya akan menjadikan poin hasil diskusi, masukan dan catatan terhadap implementasi UU Cipta Kerja dan aturan turunannya sebagai dasar dan pendukung perbaikan kedepannya. Eddy juga mengajak eluruh generasi muda untuk berpartisipasi aktif berperan sesuai kapasitasnya sebagai generasi muda dan intelektual penerus bangsa.

 

“Mari dengan kapasitas kita masing-masing untuk mendukung keberadaan UU Cipta Kerja sebagai peluang untuk kemudahan berusaha, sehingga akan menjadi lebih besar kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja baru ke depannya. Saya juga memberikan apresiasi penghargaan yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini,” ujar Eddy dalam pidato penutupan kegiatan.

 

Acara diakhiri dengan kegiatan serah terima plakat dan souvenir antar instansi dan ramah tamah dengan seluruh peserta. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0