Kerjasama Pemerintah dan Dunia Usaha Pilihan Tepat Untuk Hadapi Krisis Global

 
bagikan berita ke :

Senin, 07 Oktober 2013
Di baca 842 kali

Dalam acara APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue with Leaders, di Bali, Senin (7/10), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya untuk terus mengembangkan dan memperkuat kerja sama menuju pertumbuhan ekonomi kawasan dan global yang lebih baik.  

Pengalaman menghadapi krisis global tahun 2008 lalu telah mengajarkan bahwa kerjasama dan tukar pandangan antara Pemerintah dengan dunia usaha merupakan pilihan yang tepat. Hal ini membuat Indonesia mampu mengurangi dampak negatif dari krisis ekonomi global. 

Tidak hanya itu, upaya dialog di antara para pemimpin ekonomi APEC yang berlangsung di Bali ini diyakini Presiden SBY akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang dibutuhkan dunia ekonomi saat ini.    

Selaku pemimpin pertemuan APEC, Presiden SBY juga berharap APEC dapat berperan dalam mempersempit jarak pembangunan antara ekonomi melalui sistem perdagangan multilateral yang saat ini tengah diupayakan melalui Doha Development Agenda (DDA) yang dibahas di WTO.  

ABAC Chair 2013 dari Indonesia, Wishnu Wardhana, juga menyampaikan masukan dan rekomendasi dari ABAC selaku para perwakilan pelaku dunia usaha di kawasan Asia Pasifik kepada para pemimpin ekonomi APEC. 

Dalam dokumen ABAC Report to APEC Economic Leaders yang ditandatangani para anggota ABAC, sejumlah hal menjadi fokus ABAC, antara lain, mempercepat liberalisasi perdagangan dan investasi, mendorong koherensi peraturan, menginisiasi pembaharuan agenda pelayanan dalam rangka liberalisasi perdagangan dan investasi, meningkatkan konektivitas rantai suplai, memperkuat ketahanan pangan dan energi, mendorong infrastruktur investasi dan pembangunan, memfasilitasi diseminasi teknologi dan inovasi. 

Selain itu, mengadopsi pengembangan UKM, mengikutsertakan kaum perempuan dalam kegiatan ekonomi, mempercepat integrasi pasar keuangan kawasan, memobilisasi penghematan regional untuk investasi jangka panjang, serta memfasilitasi internasionalisasi valuta ekonomi, juga menjadi perhatian ABAC. (humas setneg)                      

  

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0