Tawa Lepas di Istana Negara

 
bagikan berita ke :

Rabu, 16 Desember 2015
Di baca 613 kali

‎Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki yang mendampingi Presiden mengatakan, bahwa mereka harus dapat melucu. “Kalau berbicara serius, saya bubarkan,” ucap Teten, seperti dilansir Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin‎.

 

‎Satu per satu dari komedian itu diberi kesempatan berbicara, jika mereka berbicara serius dan tidak lucu, langsung dikomentari oleh para komedian itu sendiri, “Lucunya dimana”. ‎

 

‎Sebenarnya, banyak di antara komedian itu tidak yakin dengan undangan langsung dari Presiden untuk hadir di Istana Negara. Setelah menerima undangan, mereka tidak begitu saja langsung percaya, tapi saling menelepon untuk mengecek kebenaran undangan tersebut. Aziz Gagap misalnya, ia mengatakan tidak percaya ada undangan dari Istana. “Saya belum makan dari pagi karena memikirkan undangan ini,” ucap Aziz Gagap. 

 

‎Tapi lain lagi dengan Zaki, ia tidak mempermasalahkan benar tidaknya undangan dari Istana. "Karena memang saya tidak diundang," tutur Zaki. Ia dapat hadir di Istana karena diajak oleh Mpok Ati.‎

 

‎Sementara Sule mengatakan, bahwa para komedian ini berusaha membuat masyarakat bisa tertawa. “Cukup sekian dari saya, sebenarnya masih banyak yang ingin saya sampaikan, tapi kasihan teman-teman yang lain,” tutur Sule.

 

Cak Lontong memulai pembicaraannya dengan menyampaikan rencana mendirikan Museum Komedi Indonesia di Solo. “Rencana peletakan batu pertamanya pada 21 April 2016,” kata Cak Lontong. “Mana lucunya?” sambut komedian dan wartawan yang tengah meliput. 

 

Cak Lontong menceritakan, bahwa ia tidak peduli dengan kebenaran undangan untuk hadir di Istana. "Saya tidak masalah apakah undangan ini benar atau tidak. Tapi alangkah baiknya jika saya bebas keluar masuk Istana,” ujar Cak Lontong.

 

Begitulah suasana sore itu di Istana Negara, Presiden tampak beberapa kali tidak dapat menahan tawanya. Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga terlihat tertawa lepas. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0