Dalam wawancaranya siang tadi, Destry mengatakan hingga hari keempat pendaftaran, tercatat telah 11 orang yang mendaftar.
Dari 11 orang yang mendaftar, 10 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Mereka menggunakan 2 cara pendaftaran, 6 orang mendaftar langsung dan 5 orang lagi mendaftar melalui e-mail.
Latar belakang profesi para pendaftar juga bermacam-macam, 3 berasal dari profesi PNS, 5 advokat/ahli hukum, dan 1 orang aktivis.
Dari tingkat pendidikan 7 orang berlatar belakang Hukum, 2 Ekonomi, dan 2 orang bergelar Sarjana Teknik.
Lebih lanjut Destry menjelaskan bahwa hal pertama yang akan dilakukan timnya kepada para pendaftar terkait kelengkapan berkas administrasi antara lain memeriksa makalah, surat kelakuan baik, ijazah, usia dan yang terpenting pengalaman 15 tahun yang dipersyaratkan.
Akhir Agustus, Pansel KPK berharap akan merampungkan seluruh proses seleksi dan 8 (delapan) nama yang lolos segera diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kemudian disampaikan kepada DPR.
Bertemu Pemred
Tercatat hingga pukul 19.00 WIB, Jumat (5/6) malam, 15 orang Pemred media massa nasional telah berdatangan untuk mendengarkan perkembangan yang telah dicapai oleh Pansel KPK yang beranggotakan sembilan orang perempuan.
Sebelum memulai, Ketua Pansel KPK Destry terlebih dahulu mengungkapkan paparan mengenai kondisi terkini Indonesia terkait dengan tingginya indkes korupsi Indonesia pada tahun 2014 yang dirilis Transparency International.
“Peringkat Indonesia di indeks korupsi yang dikeluarkan Transparency International naik dari 114 ke 107. Tapi masih jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura.â€, ujar Destry.
Setelah paparan singkat, Juru bicara Pansel KPK Betti Alisjabana, juga memberikan penjelasannya kepada Pemred media massa nasional dan meminta untuk terus mengawal dan mengawasi proses seleksi yang akan dilakukan Pansel.
“Kami berharap Bapak-bapak bisa memberikan masukan kepada kami terutama mengenai calon-calon yang dinilai cocok dan mempunyai pengalaman untuk memimpin KPK kedepan. Tantangan KPK kedepan tidak mudah, lembaga ini harus mampu dipimpin oleh orang punya nyali besar dan integritas untuk memberantas korupsiâ€, ujar Betti.
Libatkan Banyak Institusi
Ketua Pansel KPK Destry juga mengungkapkan bahwa Pansel KPK akan melibatkan BPK dan PPATK, “Kita akan banyak melibatkan masyarakat dan institusi untuk dimintai masukanâ€.
Pansel KPK juga berupaya untuk mendengar masukan dari intitusi lainnya termasuk dengan Pansel KPK sebelumnya, para pimpinan KPK saat ini, Institusi Lembaga Keagamaan seperi Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, serta Lembaga Lintas Agama.
Selain itu, Polri, Kejaksaaan Agung, Badan Intelejen Negara juga akan turut disambangi oleh Pansel KPK untuk dimintai masukan dan mengecek rekam jejak para calon tersebut sebelum diumumkan ke publik dan disampaikan kepada Presiden Jokowi. (Humas Kemensetneg)
Dari 11 orang yang mendaftar, 10 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Mereka menggunakan 2 cara pendaftaran, 6 orang mendaftar langsung dan 5 orang lagi mendaftar melalui e-mail.
Latar belakang profesi para pendaftar juga bermacam-macam, 3 berasal dari profesi PNS, 5 advokat/ahli hukum, dan 1 orang aktivis.
Dari tingkat pendidikan 7 orang berlatar belakang Hukum, 2 Ekonomi, dan 2 orang bergelar Sarjana Teknik.
Lebih lanjut Destry menjelaskan bahwa hal pertama yang akan dilakukan timnya kepada para pendaftar terkait kelengkapan berkas administrasi antara lain memeriksa makalah, surat kelakuan baik, ijazah, usia dan yang terpenting pengalaman 15 tahun yang dipersyaratkan.
Akhir Agustus, Pansel KPK berharap akan merampungkan seluruh proses seleksi dan 8 (delapan) nama yang lolos segera diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kemudian disampaikan kepada DPR.
Bertemu Pemred
Tercatat hingga pukul 19.00 WIB, Jumat (5/6) malam, 15 orang Pemred media massa nasional telah berdatangan untuk mendengarkan perkembangan yang telah dicapai oleh Pansel KPK yang beranggotakan sembilan orang perempuan.
Sebelum memulai, Ketua Pansel KPK Destry terlebih dahulu mengungkapkan paparan mengenai kondisi terkini Indonesia terkait dengan tingginya indkes korupsi Indonesia pada tahun 2014 yang dirilis Transparency International.
“Peringkat Indonesia di indeks korupsi yang dikeluarkan Transparency International naik dari 114 ke 107. Tapi masih jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura.â€, ujar Destry.
Setelah paparan singkat, Juru bicara Pansel KPK Betti Alisjabana, juga memberikan penjelasannya kepada Pemred media massa nasional dan meminta untuk terus mengawal dan mengawasi proses seleksi yang akan dilakukan Pansel.
“Kami berharap Bapak-bapak bisa memberikan masukan kepada kami terutama mengenai calon-calon yang dinilai cocok dan mempunyai pengalaman untuk memimpin KPK kedepan. Tantangan KPK kedepan tidak mudah, lembaga ini harus mampu dipimpin oleh orang punya nyali besar dan integritas untuk memberantas korupsiâ€, ujar Betti.
Libatkan Banyak Institusi
Ketua Pansel KPK Destry juga mengungkapkan bahwa Pansel KPK akan melibatkan BPK dan PPATK, “Kita akan banyak melibatkan masyarakat dan institusi untuk dimintai masukanâ€.
Pansel KPK juga berupaya untuk mendengar masukan dari intitusi lainnya termasuk dengan Pansel KPK sebelumnya, para pimpinan KPK saat ini, Institusi Lembaga Keagamaan seperi Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, serta Lembaga Lintas Agama.
Selain itu, Polri, Kejaksaaan Agung, Badan Intelejen Negara juga akan turut disambangi oleh Pansel KPK untuk dimintai masukan dan mengecek rekam jejak para calon tersebut sebelum diumumkan ke publik dan disampaikan kepada Presiden Jokowi. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?