2 Hari Kunjungan Kerja ke Provinsi NTT dan Jawa Tengah, Presiden Jokowi Resmikan Sejumlah Proyek

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 25 Juli 2015
Di baca 1184 kali

Dalam perjalanan ke Bendungan Raknamo, Presiden Jokowi terlebih dahulu mampir meninjau Pabrik Semen Kupang untuk mendorong PT. Semen Kupang meningkatkan perekonomian masyarakat dengan penambahan tenaga kerja.

“Baru 300 ribu ton per tahun, nanti kami akan tambahkan 1.5 juta ton per tahun, ditambah lagi ada fasilitas pelabuhan, karena pasarnya ada. Selama ini kekurangan semen masih disuplai dari luar. Karena di sini bahan bakunya komplit, stoknya komplit, besinya juga komplit ada, semuanya sudah ada, sudah langsung kita naikkan kapasitas menjadi 1,8 juta. Tahun ini dimulai, selesai  3 tahun rampung,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk mendorong Indonesia agar mandiri dalam produksi semen lokal karena Indonesia mempunyai potensi besar dalam produksi semen karena bahan baku lokal telah tersedia semuanya.

“Ia dong, membangun pasti ada suntikannya, disuntik dari Semen Indonesia, nilainya nanti biar dihitunglah, Menteri sama Dirut, jadi putusannya sudah digedein," jelas Presiden Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan dalam wawancara doorstop mengenai suntikan dana untuk PT. Semen Kupang.

“Ya artinya ada kesempatan tenaga kerja lagi, kemudian kapasitas pasarnya dipenuhi di Semen Kupang sendiri tidak dari luar, bisa juga diimpor ke Timor Leste kenapa tidak,” tambah Presiden Jokowi penuh harapan.

Usai peninjauan Pabrik PT. Semen Kupang Presiden Jokowi dan rombongan  melanjutkan perjalanan ke Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang untuk membagikan 1100 paket sembako kepada masyarakat di sana.

“NTT ini mempunyai masalah besar, air. Dengan kondisi lapangan yang kita lihat, kalau tidak ada air, sampai kapan  pun masalah di sini nggak akan selesai. Oleh sebab itu, tahun ini dibangun 7 waduk bendungan di NTT. Kita harapkan 2-3 tahun selesai,” ujar Presiden Jokowi.

Beliau menjelaskan bahwa ada juga embung (waduk kecil) 100, dibangun juga embung yang sedang.

Selain itu, seperti di TTS (Timur tengah selatan) juga dibangun sumur 1000, dan Presiden Jokowi menyebutkan dari data yang ada kemarin sudah selesai 230.

“Kuncinya ada di air kalau sudah tersedia air, baru berbicara apa yang mau kita tanam. Tanam jagung bisa, padi ada beberapa wilayah di sini bisa, sorgum juga bisa, tebu juga bisa. Lalu ternak juga bisa. Kalau kita berbicara-bicara, pondasinya tidak dilakukan, tidak bisa,” tambah Presiden Jokowi menjelaskan alasannya datang ke NTT untuk memastikan groundbreaking yang dilaksanakan Desember tahun lalu programnya berjalan dengan baik.

“Oleh karena itu, saya mendadak datang ke sini. Saya baru memberi tahu Pak Gub. kemarin. Prosesnya jadinya seperti apa ini yang mau kita lihat,” imbuh Presiden Jokowi.

Menanggapi pertanyaaan wartawan mengenai pembebasan tanah, Presiden Jokowi mengatakan bahwa masalah tersebut biar diurus oleh Gubernur NTT.

Terkait masalah gizi buruk, menurut Presiden Jokowi pondasinya juga sama, yaitu  air. “Kalau sudah ada air, bisa menanam, baik jagung ketela,  baru bicara masalah gizi. Tetapi dalam jangka pendek ini, saya sudah perintah kemarin, khusus NTT, saya bicara ke Pak Gub, akan ada program pada tahun ajaran baru ini adalah pemberian sarapan sehat. Untuk sekolah di PAUD, TK, dan SD di NTT. Tadi pagi saya sudah telpon lagi ke Menteri Pendidikan, sudah siap untuk NTT saja,” urai Presiden Jokowi mengakhiri wawancara doorstop-nya. (Verbatim-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0