57 Orang Total Jumlah Korban Peristiwa Mina Per 30 September Pukul 6.00 WIB

 
bagikan berita ke :

Rabu, 30 September 2015
Di baca 1023 kali

Dalam siaran persnya (30/9),  Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat menyampaikan bahwa telah berhasil mengidentifikasi  lagi  11 jamaah haji Indonesia yang  wafat pada peristiwa Mina.

 

Adapun rincian ke-11 jamaah haji yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:

1.     Lilis Suryani Misbah Ijudin, kloter JKS 61 nomor paspor B0932986

2.     Otong Bastaman Sutisnamiharja, kloter JKS 61 nomor paspor B0932958

3.     Nana Hendiana Idi, kloter JKS 61 nomor paspor A7917997

4.     Maemunah Dasa Sasmita, kloter JKS 61 nomor paspor B0733173

5.     Atang Gumawang Dede Herlan, kloter JKS 61 nomor paspor B0733175

6.     Karmah Padma Kertapraja, kloter JKS 61 nomor paspor B0745293

7.     Tuti Kuswarti Daman, kloter JKS 61 nomor paspor B1442338

8.     Iis Masriah Kastoni Mardo, kloter JKS 61 nomor paspor A7026769

9.     Ida Murtika Porie, kloter BTH 14, nomor paspor B1306300

10.  Suryati Sahran Ribut, kloter BTH 14 nomor paspor B1306350

11.  Nur Alam Iljas, kloter UPG 10 nomor paspor B0694654

 

Lebih lanjut Arsyad menambahkan,  sebagaimana rilis sebelumnya, jamaah yang cedera dan dirawat rumah sakit Arab Saudi  sebanyak 5 orang. Adapun jumlah jamaah haji yang dilaporkan belum kembali, telah berkurang dari  sebanyak 89 orang menjadi 78 orang dengan rincian sebagai berikut:

 

1.     Kloter BTH 14 sebanyak 9 orang

2.     Kloter SUB 48 sebanyak 12 orang

3.     Kloter JKS 61 sebanyak 39 orang

4.     Kloter UPG 10 sebanyak 4 orang

5.     Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang

6.     Kloter SUB 28 sebanyak 4 orang

7.     Kloter BPN 5 sebanyak 1 orang

8.     Kloter JKG 33 sebanyak 1 orang

9.     Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang

10.  Kloter LOP 9 sebanyak 1 orang

11.  Kloter SUB 34 sebanyak 1 orang

 

Untuk mempercepat penelusuran korban peristiwa Mina yang terjadi pada Kamis (24/09) lalu, tim PPIH telah membentuk tiga tim, yaitu:

Pertama, tim pencari data yang menghimpun data jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke kloternya sejak peristiwa Mina.  

 

Kedua, tim penelusuran ke beberapa rumah sakit di Arab Saudi,misalnya: RS Mina Al Wadi, RS Mina Al Jisr, RS Zahir, RS Syisyah, RS Militer di Awali. Selain itu, penelusuran juga dilakukan di rumah sakit  di luar kota Makkah, misalnya: RS Garda Nasional di Jeddah dan RS Hada di Thaif.

 

Ketiga, tim identifikasi jenazah di Majma’ Ath-Thawari Bil Muaishim, dengan menggunakan dua pola identifikasi yaitu: 

 

1)  Identifikasi melalui file-file yang berisi data pelengkap jamaah berupa gelang, tas, syal, DAPIH (Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji, kartu petunjuk bus, kartu petunjuk hotel, dan lainnya. “Jika  itu ditemukan, maka akan mempermudah identifikasi jenazah korban. Kalau tidak ditemukan,identifikasi dilakukan dengan  mengkonfirmasi jenazah melalui ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu dan keluarga jenazah di kloter tersebut,” jelas Arsyad.

 

2)  Bekerjasama dengan divisi  Disaster Victim Identification (DVI) Arab Saudi untuk mendapatkan data-data sidik jari jamaah haji Indonesia yang sudah diambil ketika tiba di Bandara  Arab Saudi. Ini dilakukan sehubungan dengan mulai terjadinya  perubahan fisik, khususnya muka  jenazah setelah lima hari sejak peristiwa sehingga mempersulit  proses identifikasi. Arsyad berharap penggunaan  sidik jari akan mempermudah dan mempercepat proses identifikasi.

 

Pihak Muashim telah melakukan penguburan jenazah korban peristiwa Mina ini mulai Senin (28/09) lalu, terutama jenazah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini diambil untuk menghindari penularan  penyakit yang bersumber dari jenazah yang sudah terlalu lama.

 

Arsyad menambahkan, pada malam ini ada beberapa kontainer yang telah dibuka, namun belum bisa dirilis fotonya. Selain itu,  4 kontainer sudah di bawa ke Jeddah untuk dilakukan identifikasi di salah satu RS di Jeddah.

 

“Kami akan terus berupaya mencari jamaah haji yang masih belum diketemukan sampai dengan saat ini dan akan dikabarkan dalam kesempatan waktu sesegera mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Indonesia,” terang Arsyad. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0