82 Persen Jamaah Haji Indonesia Yang Dilaporkan Hilang pada Peristiwa Mina telah Teridentifikasi

 
bagikan berita ke :

Minggu, 04 Oktober 2015
Di baca 893 kali

Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali berhasil mengidentifikasi lima jenazah jamaah haji Indonesia yang wafat pada Peristiwa Mina yang terjadi pada Kamis (24/9) lalu. Sebelumnya, PPIH sudah mengidentifikasi 95 jenazah, terdiri dari  90 jenazah jamaah haji Indonesia dan lima jenazah WNI yang bermukim di Saudi Arabia.

 

“Pada hari ini bertambah sebanyak 5 jenazah jamaah Indonesia yang telah teridentifikasi sehingga total angkanya menjadi 100 jenazah,” kata Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat, Minggu (4/10) pukul 08.30 waktu setempat.

 

Adapun identitas ke-5- jenazah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nandang Suuryana Sulaeman, JKS 61, A8406668;
2. Entin Rostini Ikin, JKS 61, A7919217;
3. Supardi Harjodiikromo Kerta, JKS 61, B0929687;
4. Ahmat Khalimin Sambudi, SOC 62, B0877075; dan
5. Juri Makri Monadi, SUB 28, B1028070.

Menurut Arsyad Hidayat, berdasarkan data pada awal kejadian, sebanyak 154 jamaah haji (jumlah jamaah haji yang berangkat dari Indonesia) dilaporkan belum kembali ke pemondokan. Pada Minggu 4 Oktober 2015 yang merupakan hari ke-10 pencarian jamaah haji korban peristiwa Mina, PPIH  telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 126 jamaah haji. Angka itu setara 82 persen dari total jamaah yang belum diketahui keberadaannya. Adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Jamaah haji wafat sebanyak 100 orang (95 jemaah haji berangkat dari Indonesia dan 5 jemaah haji mukimin);

2. Jamaah yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 6 orang; dan
3. Jamaah yang sudah kembali ke kloternya sebanyak 25 orang

Arsyad menambahkan, sehubungan dengan telah teridentifkasinya 5 jenazah di atas dan telah pulangnya satu jamaah ke hotel dan kloternya, jumlah jamaah haji yang dilaporkan belum kembali berkurang menjadi 28 orang dengan rincian sebagai berikut:

1.  Kloter BTH 14 sebanyak 3 orang;
2.  Kloter JKS 61 sebanyak 17 orang;
3.  Kloter SOC 62 sebanyak 1 orang;
4.  Kloter SUB 28 sebanyak 1 orang;
5.  Kloter SUB 36 sebanyak 2 orang;
6.  Kloter SUB 48 sebanyak 2 orang;
7.  Kloter SUB 61 sebanyak 1 orang; dan
8.  Kloter UPG 10 sebanyak 1 orang.


Pendampingan Keluarga Korban

Guna memberikan motivasi kepada keluarga dan kerabat jamaah haji yang jadi korban Peristiwa Mina, PPIH menyelenggarakan program bimbingan rohani dan konseling psikologis. Program ini dimulai sejak Sabtu (3/10) oleh Tim Bimbingan Ibadah Haji PPIH Arab Saudi Daker Mekkah.

 

“Kami memahami suasana batin mereka yang kehilangan keluarganya pada Peristiwa Mina. Program ini merupakan wujud empati kami bagi keluarga korban,” kata Arsyad Hidayat.

 

Prof. Dr. Aswadi salah satu pelaksana program ini, mengatakan bahwa pendampingan keluarga korban dilakukan sebagai bagian dari pemulihan psikis untuk mengikis trauma akibat sebuah tragedi. Kemarin, Sabtu (3/10) bimbingan dilakukan di Kloter JKS 61 yang paling banyak kehilangan anggotanya akibat Peristiwa Mina. Sedangkan hari ini, Minggu (4/10), tim pembimbing mendatangi keluarga korban di kloter-kloter lainnya.

 

Materi konseling yang disampaikan berfokus pada penyamaan persepsi positif terhadap kejadian dan semangat menjalani kehidupan ke depan. Pembimbing juga berperan sebagai teman yang siap menampung keluh kesah. 

 

“Secara manusiawi sekecil apa pun yang hilang dari padanya pasti membikin gelisah. Tapi kegelisahan itu tidak mungkin disembuhkan dengan materi dan sejenisnya. Bimbingan rohani dan konseling psikologis ini mudah-mudahan bisa menyembuhkannya,” kata Aswadi yang sehari-hari adalah guru besar pada UIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0