Bendera Setengah Tiang Untuk Taufiq Kiemas

 
bagikan berita ke :

Senin, 10 Juni 2013
Di baca 1437 kali

Diberitakan sebelumnya, Taufiq Kiemas tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura, Sabtu (8/6). Taufiq menjalani perawatan setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6). Peresmian dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945.

Sementara itu Presiden SBY mengimbau kepada seluruh Rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera setengah tiang untuk mengenang kepergian Ketua MPR ke-12, periode 2009-2014. Hal itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu(8/6).

“Saya mengajak saudara, Rakyat Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang selama dua hari sebagai wujud penghormatan terhadap Bapak Taufiq Kiemas," ujar Presiden.

Taufiq Kiemas merupakan suami dari Mantan Presiden RI ke-5 Ibu Megawati Soekarno Putri. Selain meninggalkan seorang istri, Taufiq Kiemas juga meninggalkan dua orang Putra, Mohammad Rizky Pratama dan Mohammad Prananda, serta satu orang Putri, Puan Maharani.

Taufiq Kiemas semasa hidup sangat berperan aktif dalam ikut menggelorakan demokrasi sebagai sosok penting di negeri ini.“Almarhumjuga gigih dalam mensosialisasikan 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yang tidak pernah surut,” ungkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya sebagai Inspektur Upacara Pemakaman Kenegaraan hari Minggu (9/6) di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Hingga hari-hari terakhir hidupnya, Almarhum bersama pemerintah bersatu dalam menegakkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika atau Empat Pilar Kebangsaan. Hingga atas jasanya pemerintah memberikan Bintang Maha Putra Adi Pradana kepada Almarhum pada tahun 2011.

Dalam sambutannya Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk ikut mendoakan Almarhum. “Kita telah kehilangan putra bangsa politisi terkemuka, tokoh penggerak demokrasi dan seorang negarawan,” ujar Presiden.

Upacara kenegaraan sebagai bentuk penghormatan kepada negara dan pemerintah, atas jasa darma bhakti Almarhum semasa hidupnya. Hadir dalam upacara pemakaman kenegaraan tersebut sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pejabat negara dan anggota MPR/DPR. (humas – dukjak)


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           5           1           0           1