BI-Kemensetneg Sharing Informasi Unsur Pengaman Pada Mata Uang Rupiah Tahun Emisi 2016

 
bagikan berita ke :

Rabu, 14 Desember 2016
Di baca 1525 kali

FGD yang dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Sapta Murti, serta Pejabat di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden, Sekretariat Kantor Staf Presiden ini disambut antusias dengan menghadirkan narasumber yaitu Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara dan Arbonas Hutabarat selaku Direktur Pengelola Hubungan dan Strategi Komunikasi Bank Indonesia.


Dalam sambutannya, Setya Utama menyampaikan bahwa FGD tersebut dilaksanakan sebagai bentuk sharing informasi. “FGD ini akan membahas tentang unsur pengamanan (security feature) pada pecahan uang Rupiah Tahun Emisi 2016 yang rencana akan dikeluarkan oleh BI pada 19 Desember 2016 mendatang”, ujar Setya.


"BI akan mengeluarkan tujuh pecahan uang Rupiah kertas dan empat pecahan uang Rupiah logam Tahun Emisi 2016 dengan menguatkan unsur keamanan yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat pemalsuan uang dan akan diterbitkan dalam satu seri untuk mempermudah komunikasi kepada masyarakat", jelas Tirta.


Tirta menambahkan bahwa terdapat enam belas gambar pahlawan yang telah dipilih dan disahkan dalam Keppres No.31 Tahun 2016. Beberapa hal yang dilakukan BI dalam rangka mencegah dan menanggulangi peredaran uang Rupiah palsu di masyarakat adalah dengan memperkuat usur pengamanan pada color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoverso.


Rectoverso merupakan Gambar Saling Isi (See-Through Register) dimana unsur pengamanan pada uang kertas dibuat dengan teknik cetak khusus. Gambar akan terlihat seperti ornamen yang tidak beraturan baik dilihat di bagian depan atau belakang namun apabila diterawang akan membentuk sebuah gambar yang utuh. Rectoverso ditujukan untuk mempersulit pemalsuan karena menggunakan teknik cetak yang memiliki akurasi yang sangat tinggi (presisi) dimana terdapat perbedaan desain dengan rectoversopada Rupiah dari Tahun Emisi sebelumnya.


Dalam kegiatan FGD kali ini, juga diserahkan cindera mata oleh Setya Utama kepada Tirta Segara sebagai bentuk kenang-kenangan Kemensetneg kepada BI. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           1