Buka Munas HIPMI, Presiden Jokowi Tegaskan Pengusaha Jangan Takut Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Dalam sambutannya,
menurut Presiden Jokowi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang
akan dibuka tahun ini, pada setiap pertemuan pengusaha menyampaikan
kekhawatirannya karena semuanya masih menerka-nerka dan meraba-raba
kejadiannya akan seperti apa, sehingga semuanya khawatir.
“Setelah saya bertemu dengan pimpinan-pimpinan pemerintahan dan pemimpin negara-negara ASEAN, mereka semuanya juga takut karena tidak bisa memperkirakan, memprediksi apa nanti yang akan terjadi dengan dibukanya ASEAN Economic Community. Artinya apa? Ya Saudara-saudara tidak usah takut, wong mereka takut kok. Mereka juga takut dan yang paling ditakuti memang Indonesiaâ€, ujar Presiden Jokowi meyakinkan para pengusaha Indonesia agar percaya diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Presiden Jokowi juga berpesan bahwa peluang dalam negeri jangan sampai diambil pengusaha negara lain.
Disamping itu, Presdien Jokowi juga kembali memaparkan arah dan strategi pembangunan mulai dari kelonggaran fiskal setelah pengalihan subsidi BBM untuk dapat disuntikkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
“Pak nanti kalau BBM naik, itu popularitas Bapak akan turun anjlok, kalau berani menaikkan BBM. Saya sampaikan, saya bekerja tidak untuk popularitas, saya bekerja untuk negara, untuk rakyat, ya anjlok ya silakanâ€, jelas Presiden Jokowi terkait tantangan yang dihadapinya ketika memutuskan menaikkan harga BBM.
Presiden Jokowi juga berharap agar HIPMI dapat memanfaatkan peluang dan mengambil kesempatan dari arah dan program pemerintahan saat ini. Berbagai peluang di bidang sektor unggulan diantaranya, pertanian, pembangkit tenaga listrik, industri perikanan, pariwisata, jalan tol, bandar udara, pelabuhan, kereta api, dan pembangunan kawasan industri.
Hadir pada acara itu, turut juga dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja diantaranya Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sekretaris Kabinet, Wakil Ketua MPR Osman Sapta Odang, Gubernur Jawa Barat, Pendiri HIPMI Abdul Latief, Ketua Dewan Pembina HIPMI, Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, para Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (KUPD) HIPMI se-Indonesia. (Verbatim-Humas)
“Setelah saya bertemu dengan pimpinan-pimpinan pemerintahan dan pemimpin negara-negara ASEAN, mereka semuanya juga takut karena tidak bisa memperkirakan, memprediksi apa nanti yang akan terjadi dengan dibukanya ASEAN Economic Community. Artinya apa? Ya Saudara-saudara tidak usah takut, wong mereka takut kok. Mereka juga takut dan yang paling ditakuti memang Indonesiaâ€, ujar Presiden Jokowi meyakinkan para pengusaha Indonesia agar percaya diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Presiden Jokowi juga berpesan bahwa peluang dalam negeri jangan sampai diambil pengusaha negara lain.
Disamping itu, Presdien Jokowi juga kembali memaparkan arah dan strategi pembangunan mulai dari kelonggaran fiskal setelah pengalihan subsidi BBM untuk dapat disuntikkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
“Pak nanti kalau BBM naik, itu popularitas Bapak akan turun anjlok, kalau berani menaikkan BBM. Saya sampaikan, saya bekerja tidak untuk popularitas, saya bekerja untuk negara, untuk rakyat, ya anjlok ya silakanâ€, jelas Presiden Jokowi terkait tantangan yang dihadapinya ketika memutuskan menaikkan harga BBM.
Presiden Jokowi juga berharap agar HIPMI dapat memanfaatkan peluang dan mengambil kesempatan dari arah dan program pemerintahan saat ini. Berbagai peluang di bidang sektor unggulan diantaranya, pertanian, pembangkit tenaga listrik, industri perikanan, pariwisata, jalan tol, bandar udara, pelabuhan, kereta api, dan pembangunan kawasan industri.
Hadir pada acara itu, turut juga dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja diantaranya Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sekretaris Kabinet, Wakil Ketua MPR Osman Sapta Odang, Gubernur Jawa Barat, Pendiri HIPMI Abdul Latief, Ketua Dewan Pembina HIPMI, Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, para Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (KUPD) HIPMI se-Indonesia. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?