Doorstop Presiden RI - Peninjauan ke Pos Lintas Batas Negara, Entikong, 23 Maret 2016
DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENINJAUAN KE POS LINTAS BATAS NEGARA
ENTIKONG, KALIMANTAN BARAT
23 MARET 2016
Â
Â
Â
Presiden:
Ini belum jadi. Ini akan diselesaikan pada akhir tahun 2016, pos lintas batas ini.
Â
Tetapi ini perlu yang saya sampaikan: saya pastikan lebih baik dari yang lalu, lebih besar dari yang lalu, dan lebih baik dari yang di sana, pasti lebih baik.Â
Â
Ini nanti masuknya ke Malaysia sebelah sana, kemudian keluar sebelah sini. Jadi bangunan yang lama nanti hilang. Bangunannya akan menjadi 2 ribuan meter persegi.
Â
Akhir tahun ini, mungkin yang belum jadi hanya pasar. Kita memang ingin agar juga ada kegiatan ekonomi besar di sini. Akan ada pasar modern, bukan mal ya, melainkan pasar modern di sini, sehingga nanti usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro bisa berjualan di situ.
Â
Wartawan:
Pak, akan jadi pusat logistik berikat di sini?
Â
Presiden:
Belum sampai kesana. Tergantung nanti, tergantung nanti kebutuhan. Kita akan lihat pasarnya itu dulu. Kita lihat, kalau pasar itu kapasitasnya cukup besar dan memerlukan sebuah kawasan logistik atau pusat berikat, ya akan kita lihat.
Â
Tapi sekarang kita lihat belum sampai kekebutuhan pusat logistikitu.
Â
Wartawan:
Bapak Presiden, pembangunan perbatasan selama ini dianggap seperti halaman belakang. Tapi selama satu tahun terakhir ini, dianggap sebagai halaman depan dari republik ini. Artinya jalan perbatasan dibangun, tentu dengan bantuan TNI juga, kemudian pos-pos perbatasan dibangun lebih baik, dan ekonomi masyarakat dibangun untuk membuat pertumbuhan baru.
Â
Apa harapan Bapak Presiden terhadap seluruh elemen bangsa agar fondasi infrastruktur ini bisa bermanfaat untuk Indonesia ke depan?
Â
Presiden:
Kenapa infrastruktur dibangun dari pingiran?Kenapaada di perbatasan? Kenapa diperbaiki? Yang pertama, kita ingin titik-titik pertumbuhan ekonomi itu ada dipinggir juga, tidak hanya Jawa-sentris, tapi di Kalimantan, juga di NTT, juga di Papua.
Â
Yang dibangun juga bukan hanya pos lintas batas negara saja, bukan, melainkan juga infrastruktur jalannya.Kita lihat jalan ini sudah diperlebar. Dari yang kemarin hanya 5 meter, sekarang menjadi 20 meter, gede banget.
Â
Kita juga ingin, yang ketiga,ingin menunjukkan bahwa Indonesia ini negara besar, bangsa besar. Dan itu harus kita tunjukkan dengan sebuah fisik yang memang kita besar.
Â
Ini sebuah kebanggaan. Nasionalisme kita memang harus kita tunjukkan bahwa ini adalah jendela kita, halaman muka kita. Dan, ketika orang masuk ke negara kita, mereka merasakan,“Oh ini negara besar.â€
Â
Wartawan:
Pak, membangun sektor pariwisatanya bagaimana?
Â
Presiden:
Ya nanti pada babak kedua. Ini dirampungkan dulu, yang ini.
Â
Wartawan:
Ada pesan Bapak Presiden terhadap elemenbangsa, Pak, bagaimana supaya fondasi infrastruktur ini mendapat dukungan dari semua pihak, agar memang benar-benar Indonesia menjadi lebih baik ke depan?
Â
Presiden:
Ya ini, sekali lagi, ini kan menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi. Tetapi yang paling penting adalah pembangunan regional (regional development) itu harus mulai dipikir. Pembangunan wilayah, pembangunan wilayah, pembangunan wilayah,ini yang akan kita arah kesana.
Â
Tapi memang kita belum sampai ke tadi, ke pariwisata, ke pusat logistik berikat. Tapi nanti pada tahapan berikutnya, kalau kita hitung itu dibutuhkan,kita akan maju ke sana.
Â
Ya cukup.
Â
Wartawan:
Terima kasih, Pak.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden