Dukung Ekosistem Digital dan Transformasi Kerja Baru di IKN Nusantara, Kemensetneg Selenggarakan Seminar
Asisten Deputi Pengelolaan Bahan Kebijakan, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Kementerian Sekretariat Negara menyelenggarakan Roundtable Seminar bertema “Future Smart City: Ekosistem Digital dan Transformasi Kerja Baru”, Selasa (3/10). Seminar diselenggarakan secara hybrid, audiens hadir secara luring di Aula Serbaguna Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta dan secara daring melalui platform meeting online.
Dalam sambutan pembukaan, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama menjelaskan, “Smart City bukan hanya sebuah konsep, namun juga sebuah visi membawa manfaat besar bagi masyarakat Indonesia. Konsep Smart City melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi, keberlanjutan, dll. Dalam konteks Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara), Smart City akan menjadi landasan utama untuk membangun kota yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan.”
Melalui penyelenggaraan seminar ini, dirinya berharap agar dapat memberikan wawasan kepada pegawai mengenai konsep smart city dan bagaimana hal tersebut bisa diwujudkan di IKN Nusantara dan tentunya bagaimana teknologi bisa mendukung transformasi pola kerja kita di sana,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Huawei Indonesia, James Sun mengatakan bahwa smart city akan membawa masyarakat menciptakan pola kehidupan baru dimana teknologi juga semakin berkembang di dalamnya. “Transformasi digital akan membawa pola kerja baru, tidak hanya itu smart city akan membuat hidup semakin efisien di masa depan,” ujar James.
Bertindak sebagai narasumber pada seminar ini yaitu Senior Business Consultant, Adrian Sim; Director of ICT Strategy and Business Huawei Technology, Mohamad Rosidi; dan Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otoritas Ibu Kota Nusantara, Tonny Agus Setiono.
Dalam paparannya Adrian Sim menjelaskan bahwa eksplorasi pengembangan di masa depan khususnya smart city, 30% tergantung pada konstruksi dan 70% bergantung kepada operasi. Menurutnya Smart City akan berdampak kepada kualitas hidup, hidup yang sehat sehingga masyarakat yang berada di dalamnya akan hidup lebih lama.
Menguatkan hal tersebut, narasumber kedua, Mohamad Rosidi memaparkan tentang transisi dunia digital, dimana membangun ekosistem digital adalah sangat dibutuhkan. Saat ini pun menjadi momentum yang tepat untuk mengembangkan hal tersebut. Dalam dunia bisnis ekosistem menjadi hal penting untuk mendukung terwujudnya transformasi digital.
Pada sesi terakhir, Tonny Agus Setiono menjelaskan perihal fase pengembangan IKN Nusantara hingga tahun 2045 nanti. Dimana tahun ini, IKN fokus pada pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Selain itu, kepindahan Ibu Kota bukanlah hanya perpindahan fisik, tetapi juga budaya kerja. “Di IKN Nusantara akan mengalami transformasi bekerja yang basisnya menggunakan ICT, ini bertujuan untuk efisiensi agar pekerjaan semakin cepat dan tentunya menciptakan pola kerja baru di dalam instansi tempat bekerja,” ujar Tonny.
Antusiasme peserta mengikuti seminar sangat besar. Seminar diwarnai dengan diskusi menarik antara narasumber dengan audiens yang hadir luring maupun daring.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kolaborasi antara Kementerian Sekretariat Negara dan Huawei Indonesia untuk mewujudkan transformasi digital, khususnya untuk mencetak talenta digital, melalui kegiatan pelatihan, training dan kegiatan edukasi lainnya. (HLW, ART/Humas Kemensetneg)