Indonesia-China Gelar Diskusi Rencana Strategis terkait Kerja Sama Teknik bidang Pengembangan Kapasitas SDM
Jumat (29/11), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri (KTLN) menggelar courtesy call dengan delegasi Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sebagai langkah strategis dalam penguatan kerja sama teknik bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah RRT dalam bidang pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia SDM.
Bertempat di Gedung Utama, Kemensetneg, Kepala Biro KTLN Noviyanti beserta jajaran menyambut Minister Counsellor Kedutaan Besar RRT, Vice President AIBO, Xu Kai; Project Manager AIBO, Jin Ling; Project Manager AIBO, Zhang Huan; First Secretary of Economic and Commercial Sector of Embassy of China, Geng Zianzhong; dan Attache of Economic and Commercial Sector of Embassy of China, Zou Yuhan.
Kemensetneg menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah RRT yang telah memfasilitasi program kerja sama teknik, seperti penyelenggaraan seminar Multi Country maupun Single Country sehingga membawa manfaat strategis untuk peningkatan pengembangan SDM, khususnya ASN di Indonesia.
"Presiden Prabowo secara konsisten menekankan pentingnya memajukan kerja sama dengan Tiongkok, terutama di bidang pembangunan berkelanjutan, transformasi digital, dan pengembangan kapasitas. Upaya ini penting bagi kedua negara dalam memperkuat kemitraan kita mengatasi tantangan abad ke-21," ucap Noviyanti.
Kerja sama kedua negara terjalin semakin erat. Selain membahas tentang evaluasi dan rencana strategis kerja sama teknik di bidang pengembangan SDM, dalam pertemuan ini juga menerangkat peningkatan minat ASN Indonesia dalam mengikuti seminar/pelatihan yang diselenggarakan di China. Lebih lanjut, pembahasan berfokus pada kemungkinan peningkatan kuota peserta dan pengembangan tema seminar sesuai dengan kebutuhan strategis Indonesia dalam RPJMN 2025-2045, seperti sektor pangan, energi, air, infrastruktur, logistik, dan kesehatan.
"Saya senang melihat meningkatnya minat terhadap program pelatihan yang diselenggarakan AIBO. Pada 2024, kami telah melihat peningkatan luar biasa dalam jumlah peserta Indonesia yang terlibat pada program kapasitas ini. Ini merupakan indikasi jelas tentang penghargaan tinggi yang kami miliki terhadap keahlian AIBO dan nilai program yang ditawarkan," kata Noviyanti.
Rencana Strategis Penguatan Kerja Sama Teknik antara Indonesia -RRT
Hal serupa disampaikan Perwakilan AIBO. Pemerintah RRT juga sangat mengapresiasi terhadap implementasi kerja sama teknik di bidang pengembanagan kapasitas SDM yang sangat baik dari Pemerintah Indonesia. Pemerintah RRT melalui skema seminar yang ditawarkan AIBO meliputi Multi Country Training, Single Country Training, dan Master/PhD Degree Program (full scholarship). Sementara, untuk Training Multi Country dan Single Country dalam setiap tahunnya ditawarkan sebanyak 1000-2000 pelatihan.
Dalam pengembangan skema kerja sama selanjutnya, Pemerintah RRT berkomitmen untuk membuka kesempatan sekitar 30 penawaran beasiswa gelar Master/PhD Program dari berbagai jurusan Universitas di China setiap tahunnya. Pemerintah RRT menyampaikan pula kesediaan untuk mengembangkan skema kerja sama Triangular ke depan serta menawarkan pengiriman tenaga ahli yang akan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik negara penerima manfaat.
Hadir dalam pertemuan dimaksud, beberapa alumni peserta seminar yang diselenggarakan oleh AIBO di China. AIBO adalah sebuah lembaga penyelenggaraan pelatihan internasional di bawah Kementerian Perdagangan, Pemerintah RRT.
Para alumni menyampaikan kesan positif setelah mengkuti seminar, Muhammad Taufik Mansyur, Pranata Humas Ahli Muda pada Pusat Fasilitas Kerja Sama, Kemendagri, sekaligus alumni kegiatan Seminar on Capacity Building for International Rule of Law Cooperation for Belt and Road Countries mengatakan, “Saya sangat senang mendapat kesempatan mengikuti seminar ini dan berkeinginan untuk mengikuti program degree seperti Master/PhD di China. Saya mendapatkan insight yang sangat berharga dari pengalaman ini. (Biro KTLN Kemensetneg)