Jelang Pemilu, Presiden Minta Masyarakat Tidak Bermusuhan

 
bagikan berita ke :

Rabu, 02 April 2008
Di baca 928 kali

Hal itu diungkapkan presiden ketika memberikan sambutan pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Ta'lim An Nur Kramat Empang Bogor, Selasa (1/4) malam.

 

Dalam acara yang dihadiri oleh puluhan ribu jemaah majelis ta'lim itu hadir juga di antaranya Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia.

 

Presiden meminta agar tidak timbul kekerasan dalam ajang pemilu yang berlangsung lima tahun sekali itu. "Demokrasi itu perlu amanah, karena itu harus dijalankan dengan penuh akhlak," kata presiden.

 

Presiden meminta agar masyarakat untuk tetap memelihara ketenangan pada saat pemilihan umum. Karena seluruh elemen bangsa berharap pemilu bisa berjalan dengan baik. Memunculkan pemimpin yang amanah di tengah ajang demokrasi yang hiruk pikuk tanpa mengganggu kegiatan kehidupan sehari-hari.

 

"Harapan kita, pemilu berjalan dengan baik, sementara kehidupan tidak terganggu," tutur presiden.

 

Kunjungan Presiden Yudhoyono adalah yang kedua kalinya di Masjid Kramat Empang. Kunjungan pertama dilakukan pada 2004 lalu.

Kedatangan Presiden Yudhoyono disambut dengan shalawat badar yang diiringi oleh tabuhan kendang para santri. Setelah selama 10 menit beristirahat di ruang tertutup, akhirnya presiden keluar menemui jamaah dan duduk bersila di panggung yang telah disediakan, didampingi oleh khalifah Masjid Kramat Empang Habib Abdullah bin Zen Alatas.

 

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah di banyak tempat di Indonesia, saat ini sering terjadi kekerasan fisik antara para pendukung calon peserta Pilkada. Kekerasan fisik itu tidak sedikit yang akhirnya menimbulkan korban jiwa dan hanya menyisakan kepedihan antara sesama anggota masyarakat.

 

Dalam sambutannya, presiden mengajak agar masyarakat Indonesia mencontoh dan meneladani Rasulullah SAW, yang mengembangkan Islam tanpa melakukan tindakan radikal dan tidak mengajak perang. Masyarakat diminta untuk mengambil pelajaran dari sejarah perkembangan Islam yang dibawa Rasulullah. "Walaupun ketika dunia ini menghadapi banyak tantangan dan ujian seperti perubahan iklim, krisis harga minyak, krisis harga pangan, maka kita semua harus tetap tegar, tidak boleh menyerah, sabar tapi tetap berikhtiar.Bersatu, tidak saling memusuhi, justru bersama-sama mengatasi masalah," papar presiden.

 

Presiden berharap seluruh elemen masyarakat bisa bekerja keras untuk atasi persoalan. Selain itu, juga diharapkan nasihat dan tausiyah dari ulama, serta dukungan dari masyarakat.

 

 

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0