Kemensetneg Gelar Ceramah Keagamaan Islam Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

 
bagikan berita ke :

Selasa, 30 September 2025
Di baca 421 kali

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan ceramah keagamaan Islam dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di Musala Al-Ikhlas, Selasa (30/9/2025). Acara ini menghadirkan Ngatawi Al-Zastrow dengan tema “Aktualisasi Spirit Maulid untuk Kemanusiaan dan Kebangsaan.”

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ketakwaan kepada Allah Swt., meningkatkan wawasan keislaman, sekaligus mempererat tali silaturahmi di kalangan pejabat dan pegawai di lingkungan Kemensetneg.

Dalam ceramahnya, Ngatawi menekankan bahwa esensi peringatan Maulid adalah meneladani kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW, yang ajarannya sangat relevan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.

Ngatawi Al-Zastrow mengambil contoh peristiwa Hudaibiyah sebagai salah satu momen penting yang menunjukkan kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi situasi sulit dan mengedepankan perdamaian.

“Peristiwa Hudaibiyah mengajarkan pentingnya diplomasi dan negosiasi dalam menghadapi konflik. Itulah kebijaksanaan Nabi dalam mengedepankan perdamaian. Keteladanan ini menunjukkan bagaimana ajaran Nabi sangat berkaitan dengan nilai kemanusiaan universal,” jelas Ngatawi.

Ia juga mengaitkan penerimaan Islam di Indonesia dengan wawasan kebangsaan dan Pancasila. Konsep rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam) yang dibawa Nabi, menurutnya, sangat relevan dalam penerapan kehidupan berbangsa dan bernegara yang majemuk. Ajaran Islam yang mengedepankan kasih sayang, perdamaian, dan kemanusiaan selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila, yang turut menjadi faktor mengapa Islam dapat diterima dengan baik di Indonesia.

Ngatawi juga menekankan pentingnya akhlak sebagai inti ajaran Islam. Penyempurnaan akhlak menjadi pilar utama ajaran Nabi, yang merupakan kunci bagi kehidupan beragama yang benar. “Islam itu agama akhlak. Jika ada yang mengaku Islam tetapi tidak berakhlak, saya tidak tahu itu mengikuti ajaran Islam yang mana,” tegasnya.

Pesan moral dari peringatan Maulid ini sangat relevan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemensetneg. Dengan meneladani akhlak Nabi, ASN diharapkan mampu mengedepankan integritas, etika, dan pelayanan publik yang penuh tanggung jawab dan berperikemanusiaan.

Melalui ceramah ini, Kemensetneg mengajak seluruh jajaran untuk senantiasa menjadikan spirit Maulid sebagai momentum refleksi dan aktualisasi akhlak mulia serta nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks individu dan bermasyarakat, maupun dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai abdi negara. (FID/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           2           0           0           4