Kerjasama RI - India Harus Makin Erat

 
bagikan berita ke :

Selasa, 17 Juli 2007
Di baca 4082 kali

Kerjasama Indonesia dan India bukan hanya bilateral namun juga regional dan multilateral. Presiden SBY dan PM India Manmohan Singh telah sepakat untuk membangun strategi partner di berbagai bidang. Kunjungan Presiden SBY ke India November 2005 bertemu dengan Presiden India dan PM India juga ditandai dengan sejumlah agenda kerjasama kongkret yang dilaksanakan di bidang perdagangan, investasi, energi, dan lain-lain.

“Saya mendukung komitmen dan semangat dari Duta Besar India yang mencerminkan semangat kedua negara untuk mencapai perdagangan bilateral senilai 10 milyar dollar AS pada tahun 2010 nanti. Angka yang bisa dicapai, asal mulai sekarang betul-betul dapat dikembangkan dan ditingkatkan secara riil kerjasama perdangan itu,� ujar Presiden SBY. “India adalah negara yang besar, penduduknya besar, pasar domestiknya juga besar, teknologinya maju termasuk informasi teknologi yang memiliki sejumlah keunggulan yang ada di India. Karena itu India adalah partner yang penting bagi Indonesia,� tambahnya.

“Indonesia juga setelah krisis kembali berkembang baik di pertanian, industri maupun jasa. Kita juga memiliki berbagai keunggulan termasuk juga pasar domestik yang berkembang dan berbagai sumber daya alam. Apabila potensi kedua negara ini kita satukan, kita sinergikan, maka baik India maupun Indonesia mendapatkan keuntungan dan manfaat yang besar. Dengan semangat itulah kita ingin terus meningkatkan kerjasama dan kemitraan kita,� SBY menerangkan.

Indonesia dan India ingin bekerjasama di bidang industri farmasi karena industri farmasi India berkembang pesat dan juga memasok obat-obatan ke pasar global. “Kami juga ingin sebetulnya belajar dari Bollywood, kerjasama di bidang perfilman yang tentunya tidak aneh lagi bagi kita yang di Indonesia, bahkan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita sepakat untuk menjalin kerjasama di bidang IT dan kerjasama teknik pertahanan,� jelasnya.

“Saya optimis bahwa kerjasama bilateral antara Indonesia dan India melihat berbagai latar belakang tadi, bisa menjadi modalitas untuk dapat diwujudkan dalam kerjasama yang makin kuat,� kata SBY. Presiden SBY menilai bahwa dengan adanya pabrik TVS Motor Company Indonesia di Karawang ini akan menimbulkan rantai bisnis yang makin baik. Mulai dari industri komponen perakitan, jasa jual beli kendaraan bermotor, bengkel dan semua ini akan menyerap tenaga kerja langsung dan tak langsung. “Ini bukan hanya menggerakkan ekonomi lokal Karawang dan Jawa Barat, tapi juga ekonomi nasional kita. Ini semua jadi bagian dari perkembangan sektor riil yang terjadi di negara kita,� lanjut Presiden SBY.

“Sektor transportasi dari catatan statistik kita memang mengalami perkembangan pesat. Transportasi dalam artian umum, darat, laut, udara, termasuk transportasi kendaraan roda dua. Seiring dengan penguatan makro ekonomi kita, maka sektor riil juga tumbuh. Keliru bila yang mengatakan meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi, sektor riil jalan di tempat. Tidak seperti itu cara membaca kita untuk memahami pertumbuhan ekonomi,� jelas Presiden.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Perindusrian Fahmi Idris, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Duta Besar India untuk RI, Navrekha Sharma, Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan dan Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/16/2036.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
4           4           4           3           2