Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan PM Malaysia, Lombok, 20 Oktober 2011

 
bagikan berita ke :

Kamis, 20 Oktober 2011
Di baca 703 kali

KETERANGAN PERS BERSAMA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN PERDANA MENTERI MALAYSIA

USAI

PERTEMUAN KONSULTASI KE-8 INDONESIA DAN MALAYSIA

LOMBOK, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

20 OKTOBER 2011

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang mulia Bapak Perdana Menteri dan segenap Delegasi Malaysia yang saya hormati,

 

Pertama-tama, dengan terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas nama Negara dan Pemerintah Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat datang dan selamat berkunjung kembali ke Indonesia untuk melaksanakan pertemuan konsultasi tahunan yang kali ini alhamdulillah kita laksanakan di Lombok. Sebagaimana Yang Mulia dan anggota delegasi ketahui, ini adalah new frontier, mudah-mudahan dengan telah kami bangun bandar udara internasional yang tadi pagi baru saja kami resmikan dan pertama kali kami langsung dikunjungi oleh Bapak Perdana Menteri Malaysia, it is very exotic. Dan kawasan ini insya Allah nanti akan semakin berkembang sebagai sebuah kawasan wisata.

 

Tadi kami telah melaksanakan pertemuan pendahuluan untuk membahas sejumlah isu yang sangat penting dan kemudian alhamdulillah pula kami telah menemukan berbagai opsi atau jalan keluar atas masalah-masalah yang penting menyangkut masa depan hubungan bilateral hubungan kita. Namun sebelum saya sampaikan, saya ingin mempersilakan dulu kepada Bapak Perdana Menteri untuk menyampaikan pandangan awalnya. Yang jelas, saya kira kita sepakat bahwa falsafah hubungan kita, persahabatan kita, kemitraan, dan kerja sama kita adalah untuk kemajuan bersama, kemajuan baik Malaysia maupun Indonesia.

 

Dan dua hal, dua agenda penting yang mesti kita capai dalam kerja sama bilateral ini, menurut pendapat saya, pertama, kita bisa mengelola dengan tepat dan arif berbagai isu yang menyangkut hubungan bilateral kita. Itu yang pertama. Tetapi yang kedua, kita juga harus mampu untuk menciptakan peluang-peluang baru dalam berbagai bidang kerja sama, menuju, sekali lagi, kemajuan kedua belah pihak. Itulah pengantar saya, Bapak Pedana Menteri, dan saya persilakan terlebih dahulu menyampaikan pandangan awal Bapak Perdana Menteri, sebelum saya sampaikan pula nanti apa saja yang telah kita sepakati dan apa saja yang menjadi agenda penting kita untuk kita lanjutkan ke depan setelah alhamdulillah kita bertemu tahun lalu di Putrajaya dan tahun ini kita kembali bertemu di Lombok, Indonesia. Saya persilakan.

 

 

PENGANTAR PERDANA MENTERI MALAYSIA

 

 

KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Yang mulia Bapak Perdana Menteri dan segenap Delegasi Malaysia, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, para Wartawan yang saya cintai,

 

Allhamdullilah, dalam rangka pertemuan konsultasi tahunan antara Indonesia dan Malaysia, yang kali ini dilaksanakan di Lombok, kami telah melaksanakan pertemuan bilateral yang berjalan sangat produktif dalam semangat kekeluargaan dan telah menemukan berbagai solusi atau sejumlah masalah bilateral di antara kita, sekaligus menemukan peluang-peluang baru untuk kerja sama di masa depan.

 

Sebagaimana Saudara ketahui bahwa falsafah yang kami anut dalam menjaga dan meningkatkan persahabatan, kerja sama, dan kemitraan bilateral adalah kemajuan bersama, kesejahteraan bersama. Sedangkan dua agenda utama yang kami kelola, pertama adalah mengatasi sejumlah isu yang menyangkut hubungan bilateral kita dengan semangat dan niat yang baik dengan mencari solusi-solusi yang tepat. Sedangkan yang kedua, yang tidak kalah pentingnya, adalah selalu mencari dan menciptakan peluang-peluang baru bagi kerja sama di berbagai bidang yang membawa manfaat, baik bagi Malaysia dan bagi Indonesia.

 

Saudara-saudara,

 

Pertemuan konsultasi ini kita laksanakan setiap tahun. Tahun lalu kita laksanakan di Malaysia dengan sejumlah kesepakatan. Dan alhamdullilah, banyak dari kesepakatan itu yang telah kita laksanakan dan kita implementasikan dengan baik dan tentunya ada sejumlah masalah yang masih kita teruskan pengelolaannya.

 

Dalam pertemuan bilateral di antara Bapak Perdana Menteri, Yang Mulia Dato' Sri Mohd Najib dan saya yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral kedua delegasi telah dibahas sejumlah isu penting. Pertama, yang ingin saya sampaikan adalah penguatan kerja sama bilateral. Kami senang karena mekanisme kerja sama bilateral dengan menghidupkan dan mengaktifkan joint commission itu ternyata sangat efektif dan bisa mengidentifikasi hal-hal yang perlu dicarikan solusinya secara bersama. Kita juga mencatat, Indonesia telah membuka dengan izin dan bantuan dari Malaysia, konsulat kami yang ada di Tawau dan ini membawa manfaat bagi hubungan kedua bangsa.

 

Di bidang politik dan keamanan, kami membahas kelanjutan dari penyelesaian delimitasi batas maritim. Dan dengan senang saya mengabarkan kepada Saudara, atas kerja keras tim kedua belah pihak yang bekerja terus-menerus telah dicapai banyak kemajuan. Kami berharap, baik Perdana Menteri Malaysia dan saya sendiri, tahun depan ketika kita melaksanakan konsultasi tahunan di Malaysia, Insya Allah posisi ini lebih maju lagi mengarah kepada penyelesaian yang sama-sama kita kehendaki untuk kebaikan kedua bangsa.

 

Kami juga membahas, masih di bidang politik dan keamanan, perlunya diciptakan semacam standard operating procedures dan rules of engagement untuk mengatur manakala terjadi sesuatu di wilayah yang disengketakan, disputed area di wilayah lautan. Dengan demikian, solusinya menjadi tepat, baik, dan adil. Kita juga bersepakat untuk selalu mengelola demarkasi batas darat dengan penuh tanggung jawab, sehingga tidak ada berita-berita yang tidak sepatutnya terjadi karena kita sama-sama mengelolanya dengan baik.

 

Yang keempat, kita setuju dilanjutkan dan ditingkatkan kerja sama militer, military to military relation, yang ini juga menjadi backbone, tulang punggung dari kerja sama kedua negara. Demikian juga kerja sama di bidang kepolisian, penegakan hukum, utamanya menghadapi trans-national crimes yang telah berjalan baik sebenarnya, kita ingin jaga dan tingkatkan.

 

Kita juga sepakat melihat peluang yang terbesar di antara Indonesia dan Malaysia, ekonomi Malaysia tumbuh baik, demikian juga ekonomi Indonesia, bahkan our domestic economy, our domestic market itu menunjukkan prospek yang baik, kami bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang investasi dan perdagangan. Volume perdagangan kedua negara meningkat mencapai US$ 18,1 miliar dan saya yakin masih bisa kita tingkatkan di masa depan, demikian juga investasi Malaysia tercatat  peringkat kedelapan sekarang ini dengan jumlah US$ 697 juta pada tahun lalu. Ini juga trend yang baik dan dengan saya sampaikan tadi, Indonesia tengah mempercepat pembangunan ekonomi untuk 15 tahun mendatang dengan 6 koridor ekonomi, saya mengundang partner kami dari Malaysia untuk bersama-sama membangun ekonomi kami demi kepentingan kedua belah pihak, kedua negara.

 

Kerja sama pariwisata juga menjadi pembahasan kami, kita ingin meningkatkan kerja sama di bidang ini. Demikian juga kita punya sektor yang sebenarnya kalau dikerjasamakan dengan baik akan membawa manfaat bersama, mutual benefit, yaitu kerja sama di bidang perikanan. Oleh karena itu, kita akan menindaklanjuti, mencari kerangka kerja sama yang baik, tepat, dan adil.

 

Demikian juga kerja sama di bidang pemberantasan illegal logging tetap menjadi agenda kami karena kita punya kewajiban untuk menjaga hutan kita, menghadapi ancaman climate change, dan juga menegakkan hukum. Oleh karena itu, saya senang bahwa Pemerintah Malaysia juga memiliki komitmen yang sama untuk bekerja sama menghadapi illegal logging ini.

 

Dalam pertemuan bilateral, sebagaimana Saudara saksikan telah ditandatangani MoU untuk penghindaran pajak berganda, the avoidance of double taxation, yang tentu membawa kebaikan bagi investasi dan kerja sama perekonomian kita.

 

Di bidang komoditi pertanian, kita telah menandatangani MoU untuk research and development dari jatropa, yang bisa menjadi alternatif untuk sumber energi terbarukan atau bioenergi.

 

Saudara-saudara,

 

Di bidang sosial budaya, satu hal yang menjadi agenda penting adalah tentang kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Kita ketahui banyak saudara-saudara kami, warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia. Oleh karena itu, kita sepakat untuk terus memberikan perlindungan, pelayanan, dan bantuan sebaik-baiknya kepada tenaga kerja Indonesia yang juga berkontribusi kepada pembangunan, termasuk pembangunan ekonomi di Malaysia.

 

Kita telah bersepakat bahwa dengan diadakannya amandemen atau perubahan tentang recruitment and placement of the Indonesian domestic workers yang ditandangani pada tahun 2006 dengan sejumlah perubahan yang positif, yang meningkatkan perlindungan kepada tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Maka kami bersepakat untuk pada saatnya nanti, insya Allah pada 1 Desember, itu sudah bisa kita normalkan kembali kerja sama di bidang ketenagakerjaan, dengan catatan dan prasyarat pada tanggal 18 atau 19 November mendatang, satuan tugas gabungan, joint task force yang memastikan bahwa amandemen itu diimplementasikan dengan baik akan melapor pada kami berdua, insya Allah di Bali pada saat ASEAN Summit dan East Asia Summit. Dengan demikian, bisa kita putuskan bahwa normalisasi kerja sama di bidang ketenagakerjaan pada tanggal 1 Desember tahun ini dan tentunya kita akan sama-sama mengevaluasi implementasi lebih lanjut dari amandemen itu.

 

Saudara-saudara,

 

Saya juga mendukung langkah-langkah Malaysia untuk penertiban ataupun program pemutihan pendatang asing tanpa izin yang tentu sebagian besar adalah berkaitan dengan warga negara Indonesia. Saya juga senang karena Malaysia juga bersetuju untuk membuat satu kerja sama atau arrangement on consular notification and assistance ini sangat penting memberikan kepastian bagi kedua warga negara, manakala ada masalah-masalah yang perlu diketahui oleh pemerintahnya masing-masing.

 

Yang lain adalah kerja sama di bidang pendidikan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Malaysia karena telah memberikan fasilitas untuk  sekolah di Sabah bagi anak-anak Indonesia yang mengikuti orang tuanya bekerja di Malaysia. Kami juga senang usulan Indonesia untuk membangun semacam community learning centers di beberapa tempat di area tempat tenaga kerja Indonesia bekerja, di Sabah dan di Serawak, itu juga mendapatkan respon yang baik. Karena anak-anak kita, anak-anak Indonesia perlu mendapatkan haknya, mengenyam pendidikan. Kemudian Indonesia akan mendatangkan gurunya, akan menyiapkan kurikulumnya, agar memberitahu kepada Pemerintah Malaysia kurikulum itu dan bahkan kami akan menjelaskan sistem hukum dan aturan yang berlaku di Malaysia dan dengan harapan perusahaan tempat orang Indonesia bekerja memberikan fasilitas untuk belajar-mengajar, maka tujuan mulia ini akan dapat diwujudkan.

 

Kami juga sependapat Eminent Persons Group yang kita bentuk bersama, Indonesia dipimpin oleh Bapak Tri Soetrisno, itu akan terus mejalankan tugasnya sebagai jembatan, manakala ada pendekatan kultural yang bisa kita tempuh menghadapi, barangkali, ada isu-isu yang mengemuka di antara kedua bangsa.

 

Yang terakhir, di bidang kerja sama regional, saya mengucapkan terima kasih kepada Malaysia atas konstribusinya pada penyuksesan keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun ini. Bapak Perdana Menteri sendiri berkonstribusi secara positif, demikian juga delegasi Malaysia selama Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Harapan saya pada pertemuan ASEAN yang akan datang, bulan depan, yang berlanjut pada ASEAN Plus Summit dan East Asia Summit juga tetap mendapatkan kontribusi dari Malaysia, termasuk dukungan Malaysia ketika kita bisa menciptakan satu jalan bagi peaceful settlement masalah di Laut Cina Selatan, yaitu pengesahan declaration of conduct menuju code of conduct. Dengan demikian, masalah yang ada di Laut Cina Selatan secara regional dapat kita selesaikan dengan baik, dengan semangat perdamaian melalui diplomasi dan solusi politik.

 

Yang terakhir, masalah regional ini tentu kami saling bertukar pikiran tentang global economic crisis yang terjadi sekarang ini dan keperluan untuk meningkatkan kerja sama, baik bilateral maupun ASEAN untuk menghadapi semuanya itu.

 

Itulah dari pihak Indonesia yang dapat saya sampaikan, tapi yang jelas kami senang karena Bapak Perdana Menteri dengan delegasi dengan sangat serius telah bekerja sekuat tenaga pada pertemuan konsultasi tahunan ini untuk sekali lagi, mencari solusi atas masalah yang ada di antara kedua negara, tapi yang juga lebih penting menemukan peluang-peluang baru bagi kerja sama di masa depan.

 

Demikian penjelasan saya dan setelah ini, kami mohonkan Bapak Perdana Menteri untuk juga memberikan penjelasan kepada insan pers. Saya persilakan.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI