Keterangan Pers Presiden Joko Widodo setelah Pelantikan Menteri Komunikasi dan Informatika serta Lima Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024

 
bagikan berita ke :

Senin, 17 Juli 2023
Di baca 335 kali

di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta

 

Wartawan
Pertimbangannya Pak Budi Arie jadi Menkominfo bagaimana, Pak?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kita ini hanya waktu yang sangat pendek, satu setengah tahun kurang. Sehingga saya ingin, yang pertama, di [Kementerian]  Kominfo penyelesaian BTS (base transceiver station) itu harus diutamakan. Penyelesaian hukum silakan berjalan, kita hormati proses hukum, tetapi penyelesaian BTS-nya juga harus tetap berjalan, karena nanti menyangkut pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah-daerah terdepan dan tertinggal. Jangan sampai kita sudah ada peristiwa hukum, BTS-nya juga terbengkalai. Ini yang saya enggak mau. Ini tugas beratnya di situ.

 

Kemudian yang kedua, kecepatan perubahan dunia ini sekarang ini sangat ditentukan oleh ICT (information and communications technology). Oleh sebab itu, ini juga kita perkuat dengan wamen (wakil menteri) agar yang berkaitan dengan kedaulatan data, yang berkaitan dengan artificial intelligence, yang berkaitan dengan frekuensi, yang berkaitan dengan satelit, semuanya bisa segera dirampungkan dan dituntaskan. Dan juga akan kita bantu lagi, masih wamen, kita bantu lagi dengan satgas. Memang kita waktunya sangat mepet sekali. Ada satgasnya juga nanti.

 

Wartawan
Kalau Pak Nezar sendiri bagaimana pertimbangannya diangkat sebagai wakil menterinya?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pak Nezar ini kan pengalaman di media, pernah di pemred Jakarta Post, pernah di Dewan Pers, pernah di BUMN, saya kira akan sangat membantu sekali Pak Menteri Budi Arie.

 

Wartawan
Ada pertimbangan kenapa tokoh nonparpol yang ditunjuk sebagai Menkominfo?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Semuanya dalam tujuan akhir, agar segera bekerja cepat.

 

Wartawan
Sebelumnya diisi oleh Partai Nasdem jabatannya, apakah ada alasan sendiri kenapa tidak diisi oleh Partai Nasdem?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Agar segera bekerja cepat.

 

Wartawan
Satgasnya nanti akan dipimpin oleh siapa?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Belum, nanti dengan Pak Menteri, dengan Pak Wamen akan kita bicarakan agar… karena ini bukan persoalan mudah.

 

Wartawan
Menteri Nasdem kan berkurang, ada komunikasi dengan Partai Nasdem seperti apa?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Agar ini selesai dengan kecepatan.

 

Wartawan
Terkait keamanan data apakah akan jadi prioritas?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya tadi sudah saya sampaikan, iya. Ini sudah kita siapkan bertahun-tahun untuk menyelesaikan ini.

 

Wartawan
Target satu tahun itu akan dikejar?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya tadi yang saya sampaikan, semuanya bisa dikejar, dipercepat semuanya, sehingga sudah ada wamen pun kita tambah satgas karena itu. Karena setelah saya detailkan persoalan-persoalan yang ada di dalam, bukan persoalan yang mudah. E-commerce yang sekarang ini kecepatan perubahannya sangat cepat banget.

 

Wartawan
Apakah akan ada reshuffle lagi setelah hari ini?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya bisa saja, itu kan hak prerogatif presiden.

 

Wartawan
Terkait dengan e-commerce sendiri, sekarang ada fenomena medsos disatukan dengan e-commerce. Bagaimana pengawasannya?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti itu tugasnya menteri yang baru, nanti akan saya perintahkan apa, apa, apa, apa, apa akan lebih detail. Nanti tanyakan ke Pak Menteri kalau sudah.

 

Wartawan
Pertimbangan Wamenag diganti pertimbangannya apa, Pak?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, itu ada permintaan dari partai.

 

Wartawan
Tanggapan soal kemarin Pak Surya Paloh bilang revolusi mental belum maksimal, Pak?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya semuanya yang belum maksimal, dimaksimalkan.



Sumber: https://setkab.go.id/pelantikan-menteri-komunikasi-dan-informatika-serta-lima-wakil-menteri-kabinet-indonesia-maju-periode-2019-2024-di-istana-negara-provinsi-dki-jakarta-17-juli-2023/