Keterangan Pers Presiden RI - Tentang Aksi Bom Bunuh Diri di Solo, Padang, 5 Juli 2016
KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG AKSI BOM BUNUH DIRI DI MAPOLRESTA SOLO
PADANG, SUMATERA BARAT
5 JULI 2016
Presiden:
Tadi pagi saya sudah mendapatkan laporan tentang aksi bom bunuh diri di Mapolresta di Solo. Saya telepon, dan aparat sudah bisa mengendalikan keadaan yang ada.
Dan kita berharap masyarakat tenang, tetapi juga waspada karena besok kita sudah masuk ke Hari Raya Idul Fitri.
Dan saya sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengejar jaringan-jaringannya, untuk menangkap jaringan-jaringannya, dan mengungkap yang berkaitan dengan bom bunuh diri di Mapolresta Solo.
Dan sekali lagi, kita berharap masyarakat tetap tenang, menjalankan ibadah terakhir puasa pada hari ini dengan khusyuk, dan tidak perlu takut menghadapi teror-teror itu.
Wartawan:
Sudah mendapat laporan, Pak, dari mana pelaku teror itu? Bapak sudah mendapat laporan?
Presiden:
Belum, baru pagi tadi. Nanti, kalau sudah dapat laporan, saya sampaikan lagi.
Terima kasih.
Wartawan:
Agenda Bapak terganggu enggak? Ada perubahan agenda Bapak di Solo?
Presiden:
Oh enggak ada, enggak ada. Kita tetap ya.
Wartawan:
Pak, soal bom yang terjadi di Madinah?
Presiden:
Ya kita melihat bom ini kan hampir di semua negara: di Turki, kemudian di Bangladesh, kemudian di Baghdad di Irak, dan yang terakhir di Masjid Nabawi di Saudi Arabia.
Dan sekali lagi, aksi kekerasan atas nama apa pun tidak dibenarkan. Dan itu harus kita kutuk. Tidak bisa ada yang namanya toleransi terhadap hal seperti itu, apalagi ini di Masjid Nabawi.
Atas nama rakyat Indonesia, saya menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam bagi para korban, keluarga, dan kepada pemerintah Kerajaan Saudi Arabia.
Wartawan:
Pak, sementara dugaannya ada keterkaitan enggak, Pak, bom di Arab Saudi dengan yang di Solo tadi, Pak?
Presiden:
Saya baru mendapatkan laporan belum detail tadi pagi ya.
Wartawan:
Terima kasih, Pak Presiden.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden