Keterangan Pers Presiden RI Menjelang Kunjungan Kenegaraan ke Swedia dan AS, Jakarta, 27 Mei 2013

 
bagikan berita ke :

Senin, 27 Mei 2013
Di baca 741 kali

KETERANGAN PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENJELANG KUNJUNGAN KENEGARAAN KE SWEDIA DAN AMERIKA SERIKAT

DI LANDASAN UDARA HALIM PERDANA KUSUMA JAKARTA

TANGGAL 27 MEI 2013

 



Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Saudara-saudara,

 

Sebagaimana Saudara ketahui, saya beserta delegasi akan melaksanakan tugas ke luar negeri khususnya ke Eropa dan Amerika Serikat. Tugas ini akan kami laksanakaan selama lebih kurang 6 hari dengan rincian, kunjungan ke Swedia akan berlangsung selama sekitar 1,5 hari dan kegiatan di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa  New York  akan berlangsung selama lebih kurang 2,5 hari.

 

Tentu sebagaimana yang kita laksanakan setiap melaksanakan tugas ke luar negeri, ada agenda yang bersifat bilateral dan ada agenda pula yang bersifat multilateral. Agenda bilateralnya adalah kunjungan saya beserta delegasi ke Swedia. Di samping ini kunjungan balasan terhadap kunjungan Raja Swedia dan Perdana Menteri Swedia ke Indonesia beberapa saat yang lalu, juga kami  rancang untuk meningkatkan kerja sama dengan negara itu.

 

Untuk diketahui, kerja sama ekonomi Indonesia-Swedia, utamanya perdagangan, sekarang ini adalah yang paling tinggi dibandingkan kerja sama Indonesia  di kawasan itu. Dan kami melihat masih ada peluang untuk lebih ditingkatkannya lagi. Agenda utama menyangkut kerja sama bilateral, adalah tentu perdagangan dan investasi, kemudian pendidikan, lingkungan hidup, dan perubahan iklim serta kesehatan, dan dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang baik itu pendidikan,  maupun kesehatan  akan ada penandatanganan kerja sama di bidang pendidikan, teknologi dan inovasi, serta di bidang kesehatan.

 

Selama di Stockholm, saya akan bertemu dengan para pimpinan perusahaan-perusahaan besar yang selama ini melaksanakan investasi di Indonesia, yang mereka juga berniat meningkatkan investasi dan kerja samanya dengan Indonesia.

 

Saudara-saudara,

 

Setelah itu, saya dan delegasi akan melanjutkan perjalanan  ke New York, dan  pada hari yang sama sudah ada kegiatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sesungguhnya inilah inti kunjungan saya kali ini ke New York adalah untuk memimpin pertemuan terakhir High Level Panel on the Eminent Persons of the Post-2015 Development Agenda. Ini kurang mendapatkan perhatian yang seksama yang  sesungguhnya adalah suatu pekerjaan penting, pekerjaan strategis, karena MDGs yang akan jatuh tempo pada tahun 2015 yang sekarang menjadi pedoman semua negara di dunia memerlukan pengganti. Di sinilah Sekjen PBB telah membentuk panel tingkat tinggi. Dan saya bersama Perdana Menteri Inggris dan Presiden Liberia diberikan kepercayaan dan kehormatan untuk memimpinnya.

 

Panel telah bekerja hampir 8 bulan dan telah ada 4 pertemuan penting sebelum ini, pertama di New York, kedua di Inggris, ketiga di Monrovia, keempat di Bali, dan yang terakhir ini di New York. Konsepnya adalah kita ingin melanjutkan upaya bersama untuk mengurangi kemiskinan sedunia. Dengan konsep besar melaksanakan pembangunan berkelanjutan, sustainable development. Dan, karena ini jadi tekad Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tekad dunia, maka panel telah bekerja non-stop, bekerja secara intensif, mendengarkan pandangan dari berbagai pihak agar  konsep yang akan kami serahkan ke PBB dan selanjutnya akan dibahas nanti betul-betul konsep yang tepat untuk digunakan setelah MDGs berakhir. Dalam arti, kerja sama tingkat dunia menjadi lebih efektif. Demikian juga upaya setiap negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, untuk mengurangi kemiskinan dan memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan itu dapat dilaksanakan dengan baik, benar-benar dapat diwujudkan.

 

Saudara-saudara,

 

Kegiatan di PBB sendiri akan berlangsung beberapa kali. Di samping saya memimpin pertemuan terakhir, saya juga akan menyerahkan secara resmi kepada Sekjen PBB, dan saya dirancang untuk memberikan pidato di depan Majelis Umum, menjelaskan apa sesungguhnya yang direkomendasikan oleh panel kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

 

Sudara-saudara,

 

Selama di New York, memang benar akan ada acara pemberian penghargaan kepada Presiden Republik Indonesia, oleh yang dinamakan Appeal of Conscience Foundation yang di dalam negeri menjadi perhatian beberapa kalangan. Nah, tetapi sekali lagi, sebenarnya tugas kami ke New York ini adalah untuk merampungkan tugas High Level Panel yang telah saya sampaikan tadi.

 

Berkaitan dengan rencana penghargaan kepada saya selaku Presiden, bukan pribadi sebenarnya, saya juga mendengar dan mengetahui ada sejumlah kalangan yang tidak setuju menyampaikan protes dan sebagainya, saya menghormati, saya menghargai pandangan seperti itu, sebagaimana saya juga menghormati dan menghargai pandangan-pandangan yang berbeda juga dari tokoh-tokoh masyarakat kita dan dari rakyat Indonesia.

 

Saudara tahu bahwa kalau ada sebuah lembaga internasional yang kredibel lantas melakukan pengamatan yang seksama terhadap Indonesia dari berbagai aspek dalam waktu yang cukup lama dan kemudian memberikan penghargaan kepada negara kita, bangsa kita, melalui Presidennya, tentu kita tidak boleh melihatnya secara tidak baik sebenarnya. Ya, berterima kasih, karena dunia mengamati meskipun masih banyak kekurangan di negara kita ini, tapi mereka mencatat, misalnya sebagaimana yang saya ketahui alasan dan  foundation itu memberikan penghargaan, misalnya kemajuan demokrasi kita, komitmen saya selaku Presiden untuk membangun perdamaian, menyelesaikan konflilk secara damai, penghormatan pada Hak-hak Asasi Manusia secara umum, peran internasional, dialog about civilization, dan sebagainya, meskipun sekali lagi masih ada masalah-masalah di dalam negeri kita. Masih ada kejadian yang belum mencerminkan kerukunan hidup antarumat beragama, itu saya akui.

 

Oleh karena itu, mudah-mudahan bagi saya sendiri, bagi bangsa Indonesia hal-hal baik yang dilihat oleh dunia itu kita terima kalau itu diakui atau recognized, kemudian justru kita haruslah berbuat lebih keras lagi, lebih serius lagi, lebih efektif lagi untuk memperbaiki yang belum baik di negeri kita ini.

 

Saya kira itu yang ingin saya sampaikan, dan saya hanya ingin, bahwa karena ini masuk ke sms saya, seolah-olah saya dan delegasi ke New York ini hanya untuk menerima penghargaan itu. Bukan sama sekali bukan.

 

Sebenarnya penghargaan ini akan diberikan kepada saya pada rangkaian Sidang Umum PBB bulan September yang akan datang. Karena itu bersamaan dengan hadirnya para pemimpin dunia di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jadi ada big event, ada resepsi besar untuk itu. Saya tidak akan hadir ke PBB pada akhir tahun ini, paling tidak, tidak punya rencana. Dan Juni, Juli, Agustus, kami juga tidak ada rencana untuk berkunjung ke luar negeri, tetapi akan banyak menerima tamu-tamu dari negara-negara sahabat. Dan sekali lagi karena tidak ada rencana saya untuk ke New York pada bulan September nanti, maka penghargaan ini dipercepat dan kebetulan saya sedang mengemban tugas untuk High Level Panel ini, penghargaan itu diserahkan.

 

Itulah yang ingin saya sampaikan Saudara-saudara, terima kasih.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI