Keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan HLPEP On The Post-2015, di BNDCC, Bali, tgl 27 Maret 2013

 
bagikan berita ke :

Rabu, 27 Maret 2013
Di baca 703 kali

KETERANGAN PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERTEMUAN HLP- IV OF EMINENT PERSONS ON THE POST-2015

DEVELOPMENT AGENDA

Di  BNDCC, BALI NUSA DUA, TANGGAL 27 MARET 2013

 

 

 

Bismillahirahmannirrahim

 

Yang Mulia Ibu Presiden Ellen Johnson Sirleaf,

Yang Mulia Ibu Menteri Justine Greening,

Para Wartawan yang saya cintai.

 

Saya ingin memberikan penjelasan tentang penyelenggaraan High-Level Panel Meeting di  Bali ini, dan setelah saya nanti Presiden Sirleaf juga akan memberikan penjelasan kepada Saudara. Sebagaimana Saudara ketahui bahwa Bali Meeting ini adalah pertemuan High- Level Panel yang keempat.

   

Pertemuan pertama kita laksanakan di New York tahun lalu. Pertemuan kedua di London, pertemuan ketiga di Monrovia, Liberia, dan pertemuan keempat di Bali.

 

Waktu Panel bertemu di New York, pada prinsipnya pembahasan berkisar pada upaya untuk mengurangi kemiskinan sedunia, dan itulah sebenarnya tujuan dari MDGs sekaligus kami juga membicarakan upaya untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan sustainable development pada masyarakat dunia. Berangkat dari situ, pertemuan di London kami fokus pada individual dan juga rumah tangga. Kemiskinan dari perspektif itu, pangan, pendidikan, kesehatan, proteksi kepada kaum perempuan, dan sebagainya. Di Monrovia, kami membahas masalah National Building Block, apa yang  mesti dilakukan secara nasional, baik untuk pengurangan kemiskinan maupun untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan di Bali, topik utamanya adalah kemitraan global, global partnership dan juga  means of implementation, apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan utama sekaligus agar kemitraan global bisa berlangsung dengan baik.

 

Hari ini, kami membicarakan dengan sangat serius kemitraan global yang menjadi topik utama dalam Bali Meeting ini. Bicara kemitraan global, bukan hanya kerja sama antara negara maju dan negara berkembang, bukan hanya kerja sama antara negara dan non- state actors, dan bukan hanya bicara tentang pengurangan kemiskinan, tetapi juga pembangunan berkelanjutan. Kami bahas secara utuh, apa yang menjadi perhatian utama dalam kerja sama global ini, berangkat dari sebuah evaluasi menyangkut kerja sama global yang dilaksanakan selama ini, terutama dalam pencapaian MDGs. Diskusinya menjadi  sangat menarik, banyak pandangan yang diungkapkan oleh anggota panel termasuk sisi-sisi pendanaan atau financing, aspek technologi sharing, aspek trade, aspek semua yang akhirnya secara global akan baik, termasuk governance yang juga menjadi topik bahasan.

 

Kemudian, pada pertemuan Bali ini, kita telah bersepakat untuk setelah pertemuan ini menyusun outcome document yang akan kita serahkan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhir Mei mendatang. Outcome document akan berisi visi, agenda, dan juga tujuan atau goals dengan narasi yang diperlukan. Dengan demikian, misi dari Sekjen PBB kepada Panel yang kami pimpin secara bersama, dalam hal ini Presiden Sirleaf dari Liberia, Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan saya sendiri, itu akan kita serahkan kepada Sekjen PBB dengan topik atau judul utama tetap Post-2015 Development Agenda. Kelanjutannya sebelum tahun 2015 masih ada proses multilateral, ditambah dengan hasil kerja dari Open Working Group, dan juga hasil dari Rio+20 Summit. Ketiga dokumen itulah yang nanti yang akan diangkat oleh Perserikatan Bangsa Bangsa, kemudian dibahas dalam proses multilateral dan Insya Allah, sebelum tahun 2015 berakhir, sudah ada kerangka kerja sama yang baru pengganti MDGs yang namanya kira-kira akan menjadi SDGs atau Sustainable Development Goals. Itulah yang kami laksanakan hari ini, dan kemudian itulah langkah-langkah ke depan, dari Bali ke New York, dan pada saatnya nanti akan hadir kerangka kerja sama baru setelah tahun 2015 mendatang.

 

Demikian penjelasan dari saya selaku tuan rumah, dan sekaligus Co-chair, saya sekarang memberikan kesempatan kepada Ibu Presiden Johnson Sirleaf untuk menyampaikan statement kepada pers kita, saya persilakan.

 

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI