Kinnen Chakai - Minum Teh Untuk 50 Tahun Persahabatan

 
bagikan berita ke :

Senin, 23 Juni 2008
Di baca 969 kali


Kinnen yang berarti tahun emas dan chakai yang berarti upacara minum teh bagi orang-orang terhormat, dipandu Grand Master Urasenke, keturunan keluarga Jepang yang ahli chakai, Dr. Genshitsu Sen.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Koijiro Shiojiri dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kehadiran Presiden SBY dan Ibu Ani pada upacara minum teh tradisional Jepang. "Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami," kata Koijiro. "Upacara ini diadakan dengan kehadiran Dr. Genshitsu Sen, Grand Master Urasenke yang juga menjadi UN Goodwill Ambassador untuk merayakan Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang dan ulang tahun ke-20 berdirinya Urasenke Indonesia," kata Koijiro yang hadir didampingi istrinya.

Sambil menerangkan proses pembuatan teh, tangan-tangan terampil Genshitsu Sen mulai meracik teh tradisional Jepang dengan peralatan yang dibawa langsung dari Jepang. Sebelum minum teh, kepada Presiden SBY dan Ibu Ani disajikan kue khas Jepang berwarna hijau. "Kue yang dipilih ini melambangkan air arus yang jernih karena saat ini di Jepang adalah musim panas," Genshitsu menjelaskan.

Genshitsu mempersilahkan Ibu Ani untuk maju ke depan dan mencoba membuat teh tradisional Jepang. Teh yang dibuat Ibu Ani kemudian dipersembahkan dan diminum Presiden SBY. Tidak mau kalah dengan Ibu Ani, Presiden SBY juga ikut mencoba mengaduk teh Jepang dengan alat pengaduk khusus.

"Saya beserta hadirin merasa amat berbahagia mendapat kesempatan untuk menghadiri jamuan minum teh dengan suasana persahabatan dan perdamaian," ujar SBY. "Budaya minum teh yang telah Yang Mulia perkenalkan adalah budaya luhur peradaban Jepang yang kita banggakan. Saya setuju bahwa dunia tempat kita hidup mesti lebih damai, adil, dan mendatangkan kesejahteraan bagi semua bangsa," tambahnya.

Kerukunan antar peradaban, menurut Presiden, bisa dicapai kalau semua bangsa saling menghormati dan bersama-sama membangun dunia yang lebih damai dan adil. "Tahun ini adalah tahun istimewa bagi Jepang dan Indonesia. Bulan Januari 2008 lalu, Jepang dan Indonesia merayakan 50 Tahun Hubungan Indonesia-Jepang di Jakarta yang dihadiri Pangeran Akishino dan berlangsung baik," kata SBY.

"Hubungan bangsa yang kokoh termasuk Indonesia dan Jepang tentu bukan hanya sebatas kerjasama ekonomi, teknologi, dan kerjasama bilateral lainnya. Tetapi yang lebih utama hubungan antar manusia dengan pendekatan budata, pendidikan, dan sosial antara Indonesia dan Jepang," tegas SBY. "Hari ini Yang Mulia memberi contoh bahwa kedua bangsa bisa meningkatkan hubungan persahabatan dengan pendekatan budaya," lanjutnya.

"Kami semua hari ini bertambah pengetahuan. Mudah-mudahan istri-istri kita rajin membikinkan teh hijau sehingga badan kita akan sehat dan kita bisa menjalankan tugas dengan lebih baik lagi," ujar SBY. Hadir dalam upacara jamuan teh tradisional Jepang ini antara lain, Mensesneg Hatta Rajasa, Menkominfo M. Nuh, mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, dan Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng.



Sumber :

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/06/20/3185.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0