“Pertemuan hari ini adalah untuk memperkuat outcome dokumen yang akan dibahas para kepala Negara besok tanggal 7 Maret 2016,†ungkap Retno dalam siaran pers seusai PTM OKI. Selain dokumen, Pertemuan Luar Biasa OKI ini adalah bagian dari peran aktif Indonesia di dunia Internasional sebagai pilar ke-empat prioritas politik luar negeri Indonesia.
Dalam pidato pembukaan PTM OKI, Retno Marsudi juga menegaskan kembali pentingnya KTT LB OKI. “Semakin lama kita menunggu, semakin terkubur hak-hak dasar dan kebabasan masyarakat Palestina,†tegas Retno. Selain daripada itu penekanan isu Palestina tidak dapat diselesaikan oleh satu Negara juga diungkapkan oleh Menlu RI, maka dari itu KTT diharapkan menghasilkan resolusi bersama dan menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al Sharif.
Gagasan dan Komitmen
Indonesia menggagas agar pertemuan ini dapat menghasilkan Jakarta Declaration yang didalamnya memuat langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan untuk Palestina dan Al Quds Al Sharif.
Tidak hanya itu, Indonesia memiliki komitmen setiap tahunnya untuk membantu rakyat Palestina dengan menyumbangkan bantuan social senilai US$ 1,5juta dalam beberapa tahuin kedepan. Sebelumnya, melalui UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOICHA) Indonesia telah menyumbang senilai US$ 1juta untuk Palestina.
KTT LB OKI ke-5 ini dihadiri oleh 605 delegasi dari 57 negara dan 2 organisasi Internasional serta diliput lebih dari 500 wartawan yang diselenggarakan di Indonesia. (KTT LB OKI-Humas Kemensetneg)