Laporan Perkembangan Sektor Riil Semester I-2007

 
bagikan berita ke :

Senin, 16 Juli 2007
Di baca 1103 kali

Menurut Boediono, sektor riil di tanah air sudah mulai bangkit. "Ini tercermin dari berbagai indikator sektoral dan makro. Termasuk tafsiran dari pertumbuhan selama kuartal dua yang menunjukkan peningkatan dibanding dengan kuartal pertama," kata Boediono usai diterima Presiden. Prospek di kuartal berikutnya, lanjutnya, menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.

Dalam laporannya kepada Presiden, Menkeu Sri Mulyani memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berjalan dengan baik bisa dilihat dari pemantauan penerimaan PPh dan PPN dari semua sektor yang dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang pesat dan kuat. "Beberapa industri pengolahan spesifik yang menunjukkan sangat kuat kenaikannya adalah makanan dan minuman," ujar Sri Mulyani.

Sektor-sektor lain yang berhubungan dengan sektor primer, seperti pertambangan migas dan non migas, pertanian, pengangkutan dan komunikasi, konstruksi serta real estate juga mengalami pertumbuhan yang pesat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. "Hal ini menunjukkan bahwa pemulihan dari sektor riil terlihat nyata," Sri Mulyani menambahkan.

Sementara itu, Kepala BKPM M. Luthfi menjelaskan sedikit mengenai berita bahwa pabrik coklat asal Swiss, Cadbury, menutup pabriknya di Indonesia sejak tahun 2001. Hal tersebut dikarenakan Cadbury tidak bisa bersaing dengan industri Indonesia. "Mereka mengatakan bahwa kenapa mereka tutup pabrik permen Trebor? Karena mereka tidak dapat bersaing dengan industri kembang gula Indonesia," jelas Luthfi. Ia sangat yakin bahwa produk Indonesia bukan saja dapat merajai pasar Indonesia, tapi bisa bermain di pasar regional dan bisa di dunia internasional.

Setelah mendengar paparan-paparan tersebut, menurut Boediono, Presiden SBY memberikan arahan mengenai masalah pemantapan stabilitas ekonomi yang menyangkut kehidupan masyarakat luas. "Dan itu yang dimaksudkan adalah kestabilan harga barang-barang pokok di masyarakat luas. Beliau menginginkan kita semua benar-benar mencermati agar supaya jangan sampai ada kenaikan-kenaikan yang tak terduga di masa depan," jelas Boediono kepada wartawan.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/13/2021.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0