Mensesneg Harapkan Perubahan Radikal di CPNS 2018

 
bagikan berita ke :

Kamis, 22 Februari 2018
Di baca 1708 kali

“Adik-adik junior kita nanti jangan takut salah, kita develop mereka, skill mereka, karakter mereka, menjadi pembelajar yang hebat dan terus berinovasi, karena kita tidak hanya butuh orang-orang, kita butuh ekosistem”, pesan Mensesneg kepada Widyaiswara pada saat Pengarahan Persiapan Penyelenggaraan Diklatsar bagi CPNS 2018 (22/2). Menurutnya, saat ini manusia sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Fase perkembangan yang jauh men-disrupt dan memporak-porandakan dimana segala ketidakmungkinan bisa terjadi. Kekuatan besar yang kokoh bisa tiba-tiba ambruk begitu saja oleh suatu hal yang kecil, inovatif dan lebih cepat.

Dalam paparannya Pratikno mengatakan bahwa digitalisasi, computing power, dan data analytics adalah beberapa variabel yang membawa dampak paling signifikan. Para CPNS yang notabene dilahirkan pada era ini, merupakan pribumi di dunia digital. Mereka dibekali dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan variabel-variabel teknologi itu secara cepat. Oleh karena itu, bukan hal yang sulit juga untuk para CPNS men-disrupt diri sendiri, menjadi artificial intelligence, pekerja yang cerdas dan cermat.

Melihat fakta itu, Pratikno melihat perlu dilakukan sebuah perubahan radikal dalam pendidikan dan pelatihan CPNS. Metodologi yang diberikan harus berbeda. Membangun generasi Kemensetneg baru yang selalu haus untuk mencari ilmu menjadi hal yang krusial. "Karena dunia ini penuh dengan ketidakpastian dan perubahan yang sangat cepat. Kalau hanya konten, kita bisa cari dimana saja, lama-kelamaan bisa usang. Membangun karakter untuk terus mencari knowledge, itu yang susah," ungkapnya.

If you don’t innovate, others will do. If you don’t disturb your self, others will do, too. Jadi kalau kita tidak mencoba inovasi baru, orang lain yang akan melakukannya. Kalau kita tidak merubah diri, orang lain yang akan merubah kita”, tambah mantan Rektor UGM yang ke-14 ini.

Pratikno juga menjelaskan bahwa perubahan itu tidak selalu digerakkan oleh pemimpin. Pemimpin bukan berarti harus selalu dominan. Pemimpin yang hebat adalah yang memberikan kesempatan orang lain untuk tampil dan menjadi pemimpin-pemimpin baru. “Saya harapkan perubahan radikal di CPNS 2018, sehingga menghasilkan pekerja yang artificial intelligence”, tegasnya.

Selain Pratikno, acara yang bertempat di Aula Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara ini juga dihadiri oleh Kepala LAN, Adi Suryanto; Kepala STIA LAN, Makhdum Priyatno; dan Deputi Administrasi Aparatur Kemensetneg, Cecep Sutiawan. (NAD - Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
6           0           0           0           0