Mensesneg Himbau Tetap Optimis dan Kreatif Selama Ramadhan

 
bagikan berita ke :

Jumat, 26 September 2008
Di baca 740 kali


Mensesneg mengingatkan kembali akan pentingnya reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Negara. Menurut Mensesneg ada empat hal yang harus dilakukan sebuah negara jika ingin sukses dalam reformasi birokrasi. Keempat hal tersebut adalah kemampuan untuk menyikapi anticipating common global challenges atau mampu mengatasi tantangan-tantangan global yang dihadapi. Kedua adalah me-manage global cooperation. Ketiga mampu melakukan public orientation serta keempat adalah adanya institutional challenges atau menghadapi tantangan kelembagaan.

Dalam penjelasannya, Mensesneg meminta agar seluruh pejabat dan pegawai Sekretariat Negara mendukung upaya reformasi birokrasi melalui keempat upaya tersebut. “Negara yang tidak mampu menyikapi anticipating common global challenges, misalnya mengatasi global climate change, GDP-nya akan tergerus.”

“Untuk itu kita mulai dari skala yang kecil yakni melakukan penghematan listrik dan air,” tegasnya.

Sedangkan public orientation adalah sebuah ukuran keberhasilan ketika secara service meningkat , terdapat kepercayaan publik serta adanya transparansi. Dan hal keempat yang patut menjadi perhatian seluruh pegawai adalah institutional challanges atau tantangan yang dihadapi oleh kelembagaan. Pada tataran ini menurut Mensesneg pemerintah harus bisa menampilkan revisi  ke dalam, yakni pada Sumber Daya Manusia-nya. Tanpa menampilkan kekuatan pada SDM-nya maka ketiga hal sebelum itu akan rontok. Karena tidak memiliki capacity building atau kemamapuan SDM yang tangguh.

“Oleh sebab itu saya memberikan penghargaan yang tinggi sekali kepada seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan kita yang telah menyelesaikan tahap awal dengan menyelesaikan perbaikan-perbaikan disana-sini, termasuk organisasi dan sebagaianya.”

“Ini merupakan upaya yang begitu besar dan dapat kita jadikan sebagai contoh bagi institusi-institusi yang lain,” harapnya.

Mensesneg juga ingin agar pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara sanggup memenuhi kepentingan tuntutan publik atau growing demand for public services. “Jika kita lihat tujuh agenda pokok SBY-JK, yang ketujuh adalah public services,” jelas Mensesneg. “Dan itulah muara kita yakni memberikan public services kepada masyarakat dan kita berada dalam sistem dan serta bagian tersebut.”

Untuk menyikapi keempat hal itu, menurut Mensesneg lagi terdapat tiga karakter kelembagan yang harus kita miliki. Pertama harus mampu menjadi power house of change, harus jadi engine perubahan. Kedua menjadi iconic, atau simbol public services, dan terakhir adalah karakter entrepreneur yakni karakter mentalitas keterbukaan atau adaptif terhadap perubahan.

Iman dan Taqwa
Sementara itu, dalam ceramah yang disampaikan oleh Ketua MUI, H. Amidhan Shaberah, disampaikan bahwa iman baru dapat mencapai maknanya bila telah lolos dari sebuah ujian. Sedangkan taqwa sendiri berarti kondisi lahir batin yang mendorong seseorang untuk melaksanakan amar ma’ruf sebanyak dan sebesar yang dimungkinkan dan menghindari perbuatan munkar sekecil apapun. Ceramah dari Ketua MUI ini berakhir dengan buka bersama serta shalat maghrib berjamaah. (HUMAS)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0