Meski Berat, Presiden Jokowi Inginkan 3 Tahun Ke Depan Ekonomi Tumbuh 7 Persen

 
bagikan berita ke :

Selasa, 23 Desember 2014
Di baca 607 kali

“Supaya semua sinkron satu bahasa, saling mendukung. Kita harapkan apa yang kita inginkan bisa saling isi, saling menutup dan sesuai dengan target yang diinginkan,” kata Jokowi kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/12).

Presiden Jokowi yang didampingi Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua OJK Muliaman Hadad, Menko Perekonomian Sofyan Jalil, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah ingin paling tidak setelah tiga tahun ke depan, ada pertumbuhan di atas 7 persen.

“Meski berat, tapi kita kejar menuju ke arah sana,” ujar Jokowi.

Karena itu, kata Presiden Jokowi, perlu selalu terjalin Kordinasi antara Pemerintah, BI dan OJK, agar bisa seiring seirama meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Percepat Infrastruktur                  

Mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, Presiden Jokowi mengatakan, untuk mengantisipasi pergolakan ekonomi pada semester I-2015, pemerintah akan mengantisipasinya dengan mempercepat program-program infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan waduk yang dimulai pada awal tahun ini.

Presiden meyakini, percepatan pembangunan infrastruktur itu akan menjadi trigger pertumbuhan ekonomi . Karena itu, Presiden meminta, jangan sampai kita mulai proyek pertengahan, karena serapan anggaran sangat menentukan tumbuh atau tidaknya ekonomi kita.

“Karena ruang fiskal kita sudah baik, longgar, tapi implementasi kebijakan harus segera dimulai. Kayak kemarin kita langsung groundbreaking setelah lelangnya selesai di Waduk Raknamo,” tambah Jokowi.

Namun untuk APBN 2015 itu, Presiden Jokowi hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,8 persen. Hal ini disesuaikan dengan kondisi yang ada.

“Kita ini realistis, kita tidak usah menetapkan target yang terlalu tinggi. Tapi kita sampaikan ke depan. Dalam tiga tahun ini, kita bisa sampai 7 persen,” tukasnya.

Tampak hadir dalam rapat terbatas bidang perekonomian itu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofyan Jalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Wijayanto, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri BUMN Rini M. Soemarno. (sumber: www.setkab.go.id)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0