PAPARAN DARI BAPAK ARIFIN TASRIF DIREKTUR UTAMA PT. PETROKIMIA GRESIK, 11 SEPTEMBER 2008

 
bagikan berita ke :

Kamis, 11 September 2008
Di baca 1485 kali

PENGARAHAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA PAPARAN DARI BAPAK ARIFIN TASRIF
DIREKTUR UTAMA PT. PETROKIMIA GRESIK
DI PT. PETROKIMIA GRESIK, JAWA TIMUR
TANGGAL 11 SEPTEMBER 2008


Bismillahirrahmaanirrahiim,


Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,


Salam sejahtera untuk kita semua,


Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Pejabat Gubernur Jawa Timur, dan para pimpinan Lembaga Negara dan Pemerintah yang bertugas di Jawa Timur, baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun TNI dan Polri,


Saudara Direktur Utama PT. Petrokimia Gresik, Dewan Komisaris, Dewan Direksi, para karyawan Petrokimia Gresik yang saya cintai dan saya banggakan,

Alhamdulillah, hari ini kita dapat seraya menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan dapat bertemu di ruangan ini untuk bersama-sama meningkatkan semangat, tekad, dan pengabdian kita untuk bangsa dan negara tercinta. Saya senang karena sudah lama ingin berkunjung ke PT. Petrokimia Gresik, alhamdulillah hari ini saya dapat bertemu dengan pimpinan dan para karyawan sekalian.

 

Apa yang telah disampaikan oleh Direktur Utama tadi tentu melegakan, meskipun ada sejumlah isu yang harus kita atasi tetapi prospeknya nampak baik. Saya berharap momentum seperti ini tidak disia-siakan, kinerja yang makin meningkat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, dan saya berharap organisasi atau perusahaan ini betul-betul bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi kepada negara. Baik dalam bentuk defiden, pajak, dan kontribusi kepada masyarakat luas.

 

Saudara-saudara,


Dari semua yang dipaparkan oleh Saudara Arifin Tasrif tadi, 4 isu yang paling mengemuka adalah permasalahan kekurangn gas bumi, yang kedua kelangkaan bahan baku, yang ketiga kekurangan pupuk pada tingkat konsumen atau petani dan konsumen yang lain, dan isu tentang lingkungan. 4 isu itu pula yang dihadapi oleh pemerintah, dalam arti lain 4 isu itulah yang merupakan isu nasional dan bahkan banyak negara yang memiliki permasalahan yang serupa. Yang penting karena kita tahu isunya itu, kendalanya itu, permasalahannya itu, mari kita bersama-sama mencari solusi dan pada akhirnya bisa meningkatkan produksi, produktivitas, dan kinerja dari BUMN ini.

 

Saudara-saudara,


Pemasalahan gas bumi memang kini menjadi permasalahan yang paling fundamental. Beberapa saat yang lalu kami melaksanakan sidang kabinet terbatas khusus membahas permasalahan pupuk, benih, dan kaitannya dengan ketersediaan gas bumi. Secara nasional memang ada dinamika dari produksi gas nasional kita, Arun mulai menyusut, Bontang juga declining, tetapi kita berharap seperti tangguh itu akan mulai memproduksi tahun depan insya Allah, kemudian jangka menengah, jangka panjang kita berharap di sekitar Natuna, lantas juga di perbatasan antara Indonesia dan Australia, dan tempat-tempat lain yang barangkali skalanya lebih kecil tetapi secara komulatif, secara nasional itu in the long run betul-betul bisa mengamankan supply dari gas bumi kita. Kebijakan tentang gas bumi nasional juga telah pemerintah kembangkan dan lakukan berbagai revisi.

 

Dulu banyak yang kita ekspor sekarang harus ada balance antara kepentingan dalam negeri dan kepentingan ekspor untuk devisa, tetapi arahnya yang menjadi prioritas nanti adalah kepentingan dalam negeri. Kita pastikan kita menuju ke situ, dan bahkan pemerintah juga sangat serius, untuk juga di samping mengembangkan gas bumi kita melakukan proses gasifikasi, batu bara kita banyak, deposit kita tinggi masih 150 tahun lagi dibandingkan gas yang tinggal 60 tahun lagi, dengan demikian kita akan membuka lagi sumur-sumur gas. Yang kedua kita akan melakukan proses konversi dengan gasifikiasi dari batu bara yang secara nasional mudah-mudahan akan terjadi keseimbangan antara supply dengan demand di bidang gas bumi. Yang penting mengambil pelajaran masa lalu, kerja sama kita Indonesia dengan negara sahabat maupun perusahaan-perusahaan dalam negeri harus dengan kontrak yang benar, adil, tanpa penyimpangan-penyimpangan, karena betapa pentingnya gas ini untuk ekonomi kita.

 

Kita tidak ingin ada yang aneh-aneh di dalam melakukan kontrak di masa yang akan datang. Ini amanah kita, mari kita lakukan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi isu yang pertama Bapak, sambil kita mengelola apa yang kita miliki sekarang dalam jangka menengah, jangka panjang, akan kita terus usahakan agar terjadi keseimbangan antara supply dengan demand. Ini sebetulnya dikatakan nikmat membawa sengsara, ekonomi tumbuh, penduduk Indonesia terus berkembang, konsumsi naik karena daya beli naik, akhirnya diperlukan atau terjadi demand yang berlebihan. Supply kadang-kadang di bawah demand, ada mismatch, inilah yang harus kita kejar. Kita krisis 10 tahun yang lalu, sama-sama kita alami sekarang saatnya untuk melakukan akselarasi, melakukan peningkatan-peningkatan apa yang bisa kita lakukan secara bersama.

 

Bahan baku, solusinya kerja sama dengan negara-negara sahabat, dengan kontrak yang adil, dengan TOR yang benar. Saya ingat waktu ke Yordan, juga membicarakan dengan ini, silahkan dikembangkan sekali lagi kerja sama yang saling menguntungkan, dan lakukan kontrak yang realistik, jangka panjang agar kita memiliki safety, memiliki security dari bahan baku yang kita impor dari negara lain karena memang kita tidak memiliki bahan baku itu.

 

Kelangkaan pupuk, saya tadi bertemu dengan para petani, baik di Nganjuk petani kedelai, di Jombang petani jagung, puluhan kali saya bertemu dengan para petani, puluhan kali pula saya dialog di berbagai wilayah di Indonesia, selalu yang dipersoalkan pupuk. Pupuk tentu menjadi masalah sangat-sangat penting karena kita ingin pangan kita makin cukup dalam arti kita produksi di dalam negeri tanpa harus tergantung dengan negara lain. Kita akan bisa berswasembada pada akhirnya nanti, maka konsekuensinya perlu pupuk yang cukup, benih yang cukup, irigasi yang cukup, penyuluhan yang baik, teknologi melawan hama yang baik, dan sebagainya, dan sebagainya. Kembali ke pupuk, kami juga membahas secara mendalam sistem distribusi yang kita miliki harus kita jalankan dengan benar, semua bertanggung jawab, jangan ada penyimpangan, yang mestinya subsidi jangan digunakan bagi mereka yang tidak berhak, kemudian distribusinya yang benar, harus ada rasio, mana untuk persawahan, untuk perkebunan, peternakan, perikanan, dan sebagainya sehingga tidak ada konflik pada tingkat masyarakat luas, dan di situ sangat penting peran pemerintah daerah. Sambil tentu kita lakukan penyeimbangan pula antara pupuk kimia dengan pupuk yang organik, kita dorong semuanya itu dengan fasilitas pemerintah, dengan kebijakan, anggaran, dan program-program yang tepat.

 

Pemerintah tentu akan berbuat semaksimal mungkin untuk mengatasi permasalahan pupuk ini. Harapan kita memang semua mengambil bagian, sehingga jangan ada satu pun yang menjadi bagian dari masalah, semua harus menjadi bagian dari solusi. Dalam waktu dekat memang akan terjadi kelangkaan di sana-sini, tetapi setelah itu kita pastikan bahwa kita akan memiliki kecukupan pupuk yang dibutuhkan oleh konsumen.

 

Yang terakhir lingkungan, silahkan penuhi standard lingkungan yang baik untuk kita semua, untuk rakyat kita, dengan demikian kita mengerjakan proses industri ini tanpa harus mencemari lingkungan. 4 isu itulah yang menurut saya mari kita selesaikan bersama-sama, saya minta antara pimpinan, direksi, komisaris dengan Menteri BUMN, Menteri Teknis, Menteri ESDM, dan semua pihak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya supaya cepat kita merespon sesuatu, dan kita bisa melakukan langkah-langkah yang sinergis ke depan.

 

Dan kepada karyawan, saya berpesan marilah kita melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, produktifitas sangat penting, senang saya meningkat dengan baik, patut menjadi contoh. Kemudian kalau Petrokimia berkembang dengan baik, penghasilannya makin baik, harapan saya karyawan juga tentu mendapatkan kenaikan kesejahteraan. Kalau itu dapat dilakukan dengan adil, percayalah semua akan seiya sekata, berjuang bersama, entah siang, entah malam untuk memajukan Petrokimia yang sama-sama saya cintai ini. Saya percayakan penuh kepada pimpinan, direksi, semua untuk memikirkan secara seimbang. Di satu sisi karyawan harus tetap produktif, disiplin, bekerja sebaik-baiknya, di sisi lain perhatikanlah kesejahteraan dalam arti luas.

 

Saya kira itu, dan masih banyak acara saya mulai subuh tadi dari Madiun, masih berlanjut lagi sampaikan salam saya kepada keluarga semuanya, selamat beribadah. Mari terus kita berjuang untuk hari esok yang lebih baik. Sekian.


Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI