Pelabuhan di Papua, Kunci Penurunan Biaya Logistik‎

 
bagikan berita ke :

Rabu, 30 Desember 2015
Di baca 592 kali

‎

Pelabuhan Perikanan mulai dibangun pada tahun 2010, dan hingga kini belum selesai pembangunannya karena masalah pendanaan. Selain kekurangan pendanaan, pelabuhan yang dimilik oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) ini juga kekurangan crane. "Tahun ini dikucuri (dana) lagi karena produksi ikan di sini besar sekali, termasuk dikirim ke Surabaya untuk ekspor," ucap Presiden.‎

 

‎

‎Sebagaimana dirilis dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit‎, Presiden menjelaskan, bahwa bila pelabuhan ini telah selesai dibangun maka industri pengolahan akan hadir di kawasan ini. "K‎alau pelabuhan siap, investor siap," kata Presiden.‎

 

‎

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan Perikanan akan membeli 3.400 unit kapa‎l nelayan yang akan diberikan kepada nelayan yang tersebar di tanah air. Tentunya sejumlah unit dari kapal itu akan dialokasikan pula bagi nelayan yang berada di Merauke. "Tugas pemerintah memberi fasilitas pelabuhan yang baik sehingga nelayan mendapat ikan banyak. Itu saling kait mengkait," tutur Presiden.

 

‎

Dermaga perikanan ini sesuai rencana awal mempunyai panjang 350 m dan sekarang baru selesai dikerjakan 250 m. "Kendalanya bahan didatangkan dari luar daerah, pasir dari Palu, batu juga dari Palu," jelas Presiden.

 

‎

Presiden berharap tahun 2016 dermaga sudah bisa beroperasi dan bisa menjadi pintu keluar (ekspor) ikan di perairan Merauke yang memang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Tapi yang utama adalah untuk menekan biaya distribusi. ‎"Kuncinya di pelabuhan sehingga biaya distribusi logistik murah," ujar Presiden.

 

‎

Sebagai gambaran harga satu sak semen di Wamena berkisar Rp800 ribu per sak, karena selama ini dikirim menggunakan pesawat, diimana biaya angkutnya sudah mencapai Rp500 ribu. Dengan menggunakan kapal laut biaya pengiriman bisa menjadi lebih murah dan kapasitas yang jauh lebih besar.‎‎

 

Semua kendala proses pembangunan ini akan segera dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Kelautan dan Perikanan agar segera dapat terpecahkan. 

 

‎Anggaran yang telah dialokasikan pada pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Merauke sampai dengan 2015 adalah dari APBD Merauke sebesar Rp89 miliar, yang berasal dari APBN adalah Rp97,5 miliar. Total realisasi pembiayaan sebesar Rp187 miliar dari rencana pembiayaan masterplan Pelabuhan Perikanan Samudera Merauke (PPSM) sebesar Rp1,3 triliun. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0