Peringatan Hari Ibu ke-79 Tahun 2007: Perempuan Indonesia Subyek Pembangunan yang Aktif

 
bagikan berita ke :

Rabu, 19 Desember 2007
Di baca 923 kali

Dalam rangka memperingati hari Ibu ke-79 tahun 2007, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta Swasono, mengajak semua pihak untuk terus berjuang meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa disertai etos kerja yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas kaum perempuan di segala bidang pembangunan dan kehidupan agar posisi dan kondisi kaum perempuan Indonesia serta kesejahteraan dan perlindungan anak Indonesia dapat tercapai. Hal itu disampaikannya dalam penyelenggaraan upacara di halaman sayap barat Sekretariat Negara, Selasa (18/12) pagi.
 
Tema yang diangkat pada peringatan hari Ibu tahun ini adalah �Dengan Semangat Hari Ibu ke-79, Kita Tingkatkan Persatuan, Etos Kerja dan Produktivitas Perempuan untuk Menanggulangi Kemiskinan dan Ketertinggalan Guna Mewujudkan Rakyat Indonesia yang sejahtera.     
 
Meutia Hatta Swasono menegaskan bahwa perjuangan sekarang adalah bagaimana mewujudkan kemajuan kaum perempuan Indonesia. �Kita perlu meningkatkan lagi diterimanya pola pikir baru, bahwa perempuan Indonesia adalah subyek pembangunan yang aktif sehingga mereka dapat menangkap lebih banyak peluang untuk maju,� ujarnya. Lebih lanjut, Meutia Hatta mengingatkan selain perempuan Indonesia dapat dilihat sebagai aset pembangunan yang potensial, perempuan Indonesia juga merupakan ibu dari anak-anaknya yang melalui peran utamanya membangun karakter dan budi pekerti agar bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang dihormati.
 
Di akhir amanatnya, Menneg PP meminta semua pihak untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan kaum perempuan dalam memperjuangkan kemajuan kaum perempuan Indonesia, meningkatkan etos kerja produktif kaum perempuan agar menjadi insan yang produktif di berbagai aspek pembangunan, serta melibatkan kaum perempuan dalam upaya ekonomis dan produktif untuk memutus mata rantai kemiskinan. Diakuinya pula, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan atas nama Pemerintah juga memberikan penghargaan yang tinggi atas peran aktif berbagai sektor pembangunan di pusat dan daerah ataupun tokoh-tokoh perempuan yang telah berjuang bagi kemajuan perempuan Indonesia.
 
Peringatan hari Ibu yang biasanya diperingati setiap tanggal 22 Desember kali ini sengaja dimajukan pelaksanaannya karena tanggal 22 Desember bertepatan dengan cuti bersama Idul Adha dan Natal. Peringatan yang diselenggarakan dalam rangka untuk mengenang penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama pada tanggal 22 Desember 1928 ini juga dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet. (HUMAS-SETNEG)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0