Perkuat Ideologi Bangsa, Kemensetneg Selenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

 
bagikan berita ke :

Senin, 02 Juni 2025
Di baca 221 kali

Para pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025, di Lapangan Upacara Kemensetneg, Jakarta, Senin (02/06/2025). Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” sebagai refleksi atas komitmen bangsa dalam menjaga nilai-nilai dasar negara.

Pada kesempatan ini, Deputi Bidang Administrasi, Sekretariat Wakil Presiden (Depmin Setwapres) Sapto Harjono Wahjoe Sedjati membacakan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi.

“Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia, Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Depmin Setwapres sebagaimana Pidato Kepala BPIP pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025.

Yudian menyampaikan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945, tetapi merupakan jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Ia menegaskan, Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia yang mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda.

“Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” sambung Yudian.

Pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045, salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia. Hal tersebut, imbuhnya, karena negara menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah, kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan, dan kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.

Oleh karena itu, sambung Kepala BPIP, memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Menurutnya, di era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata, seperti penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial bangsa.

“Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan. Marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan,” tutup Kepala BPIP seperti yang dibacakan oleh Depmin Setwapres.

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 ini diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Sekretariat Kantor Staf Presiden, Sekretariat Kantor Komunikasi Kepresidenan, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden, dan Sekretariat Dewan Ekonomi Nasional. (FID/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
3           3           3           3           3