Pertemuan Wapres dengan Wamenlu Arab Saudi, Bahas Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Syariah Hingga Soal Palestina

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Kamis, 11 Januari 2024
Di baca 397 kali

 

Jakarta, wapresri.go.id—Ketika melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, Presiden Joko Widodo menyaksikan nota kesepahaman kerja sama (MoU) antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI dan Saudi Food Drug Authority (SFDA) tentang Kerja Sama Kualitas Jaminan Produk Halal. Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham dan Presiden SFDA Hisham S. Aljadhey, di Riyadh, Kamis (19/10/2023) lalu.

 

Namun, penandatanganan MoU tersebut tidak serta merta membuat sertifikasi halal Indonesia diakui oleh Arab Saudi. BPJPH masih harus tetap melakukan pendaftaran pada Halal Center Arab Saudi.

 

Untuk itu, ketika menerima Kunjungan Kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Kerajaan Arab Saudi Waleed bin Abdul Karim El-Khereji, di Istana Wakil Presiden, Jl. Merdeka Selatan No.6, Jakarta Pusat, Kamis (11/01/2024), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin membahas hasil monitoring implementasi dari MoU tersebut.

 

“Saya menyambut baik penandatanganan MoU tersebut pada Oktober 2023 yang lalu.  Kerja sama ini diharapkan dapat berimplikasi pada penguatan ekosistem halal di Indonesia dan Arab Saudi untuk memperkuat peranan produk halal dalam meningkatkan perekonomian. Implementasi dari MoU perlu dimonitor kedua pihak,” ujarnya.

 

Sebagai upaya Pemerintah Indonesia mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di pasar global, dalam pertemuan tersebut juga dibahas rencana pembukaan cabang Bank Syariah Indonesia di Arab Saudi. 

 

Dalam hal ini, Pemerintah Indinesia telah mengirimkan surat kepada Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA) pada Agustus 2023 lalu, namun hingga kini, belum ada tindak lanjut dari otoritas terkait.

 

“Hingga saat ini, kami belum menerima tanggapan dari pihak SAMA. Mohon dukungan dari Yang Mulia untuk menyampaikan hal ini kepada otoritas yang relevan di Arab Saudi,” ujar Wapres.

 

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengungkapkan keprihatinan atas apa yang terjadi di Gaza, Palestina, dimana perang yang terjadi sejak 7 Oktober tahun lalu hingga saat ini telah menyebabkan korban meninggal lebih dari 23 ribu jiwa.

 

“Keprihatinan saya sangat mendalam terhadap situasi di Gaza. Saat ini lebih dari 23.210 orang meninggal,” ungkapnya.

 

Menanggapi isu tentang sertifikasi halal Indonesia dan pembentukan Bank Syariah Indonesia, Wamenlu Waleed El-Khereji menyatakan bahwa isu-isu tersebut akan disampaikan langsung dengan para pemangku kepentiangan terkait. Ia juga akan menyampaikan perkembangannya kepada Wapres. 

 

“Jadi apa yang disampaikan tadi oleh Yang Mulia Bapak Wakil Presiden tentang [jaminan] produk halal, tentang Bank Syariah Indonesia, tentu akan kami lanjutkan dan kami usahakan mengupayakan untuk penyelesaian ini. Dan nanti akan kami lanjutkan informasinya melalui Kedutaan Arab Saudi di Jakarta,” tegasnya. 

 

Sementara terkait isu Palestina, Waleed mengungkapkan bahwa Arab Saudi seperti halnya negara-negara OKI, juga mempunyai komitmen yang sama dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. 

 

“Terkait dengan Palestina, itu sudah menjadi isu internasional yang dialami oleh semua negara merasakan hal ini. Arab saudi sudah berkomitmen melakukan upaya keras untuk kebebasan palestina dari israel. Ini sudah dilakukan oleh semua negara-negara arab dan negara-negara Islam,” ujar Waleed.

 

“Arab saudi telah melakukan berbagai upaya, mulai dari upaya politik, ekonomi, dan upaya lain untuk menengahi gencatan senjata di Gaza,” tambahnya. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Waleed juga menyampaikan rencana pembentukan Dewan Koordinasi antara Arab Saudi dengan Indonesia yang dibentuk oleh Pemerintah Arab Saudi, karena kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik. 

 

“Sebenarnya kemarin sudah banyak persetujuan antara kedua negara, di sana banyak sekali kesamaan antara negara Indonesia dengan Arab Saudi. Seperti kunjungan [Presiden Joko Widodo] terakhir ke arab saudi, saya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia membahas tentang isu Palestina, isu ekonomi, dan isu politik. Walaupun politik Indonesia dengan Arab Saudi baik-baik saja, tapi di sana banyak kesempatan ekonomi yang dapat dikerjasamakan antara kedua negara,” jelasnya.

 

Menutup pertemuan, Waleed berharap hubungan kedua negara antara Indonesia dan Arab Saudi semakin meningkat.

 

“Saya senang dapat dapat bertemu Yang Mulia, selamat Tahun Baru. Saya juga senang persahabatan Indonesia dengan Arab Saudi semakin erat dan berkembang terutama di tengah situasi dunia yang semakin kompleks untuk saat ini,” pungkasnya.

 

Hadir Bersama Wamenlu Arab Saudi, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi.

 

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Imam Aziz, Plh. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Lukman Hakim Siregar, serta Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsih. (SK/RJP-BPMI, Setwapres)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0