Presiden di depan Fund Manager Amerika Serikat: Indonesia Mulai Fokus pada Sektor Swasta

 
bagikan berita ke :

Rabu, 28 Oktober 2015
Di baca 583 kali

Presiden mengatakan sebelum memasuki dunia politik, dirinya adalah seorang pengusaha furniture berorientasi ekspor selama 22 tahun. Saat menjadi pengusaha, Jokowi sangat membenci red tape dan melanggar peraturan. “Sebagai seorang pengusaha, pengiriman tepat waktu, harga yang kompetitif, dan kualitas tinggi adalah hal yang penting,” ucap Presiden Joko Widodo.

 

Kini sebagai seorang Presiden, Jokowi memiliki prioritas menjadikan Indonesia sebagai tempat yang menarik  bagi investor, baik investor domestik maupun internasional. “Kami terus memperbaiki iklim investasi yang telah menjadi bagian dari paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan, termasuk menyederhanakan prosedur dan menghapus revoking ketidakpastian,” kata Presiden. Demikian sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Lebih lanjut Presiden mengatakan salah satu yang dibicarakan dengan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama kemarin yaitu mengenai keinginan Indonesia untuk bergabung ke dalam the Trans Pacific Partnership (TPP). “Ini menunjukkan keseriusan Indonesia untuk melakukan perubahan dan memodernisasi di bidang ekonomi,” ucap Presiden.

 

Menurut Presiden, saat ini Indonesia tidak lagi sekedar menjaga fundamen perekonomian tetapi juga menjaga defisit fiskal tidak melebihi 3% dari Gross Domestic Product (GDP) dan independensi bank sentral dalam menjaga stabilitas harga. Indonesia juga kini mulai bergerak untuk lebih memperhatikan sektor swasta, baik dalam maupun asing yang sudah menyumbang sekitar 40-50% GDP.

 

Selain itu, disadari juga bahwa dunia usaha dan industri Indonesia harus terintegrasi dalam mata rantai suplai regional dan global. Untuk itu, disamping masalah regulasi, juga harus didukung infrastruktur seperti pelabuhan dan pergudangan. Pembangunan infrastruktur itulah yang kini sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

 

Indonesia merupakan bagian dari market economy, salah satu buktinya adalah nilai tukar mata uang Indonesia ditentukan oleh pasar. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia harus mendengar apa yang disuarakan oleh pasar. “Dan saya disini untuk mengatakan bahwa kami mendengarkan suara itu dengan jelas,” ujar Presiden.

 

Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya fokus terhadap suatu permasalahan. “Fokus itu penting, atau tidak ada masalah yang dapat diselesaikan,” tutur Presiden.

 

Untuk itulah, sejak awal pemerintahannya, Presiden Jokowi selalu mengambil langkah satu per satu untuk mengatasi permasalahan yang ada. Langkah pertama adalah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak ke program yang lebih membawa manfaat bagi rakyat. Selanjutnya adalah mempercepat pembangunan infrastruktur. “Dan sekarang, kami tengah fokus pada sektor swasta,” ujar Presiden.

 

“Meski demikian reformasi ekonomi yang tengah kami jalani tidak dapat selesai dalam waktu sekejap. Untuk itu, kami terus melakukan upaya dan perbaikan sampai semua dapat terlaksana dengan baik,” pungkas Presiden menutup sambutannya.(Humas Kemensetneg)






 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0