Presiden Instruksikan Bupati Sidoarjo Tetap Perhatikan Korban Lumpur

 
bagikan berita ke :

Jumat, 26 Oktober 2007
Di baca 808 kali

Surabaya: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Kamis (25/10) siang di VVIP Room Bandara Juanda Surabaya, mendengarkan pemaparan mengenai penanggulangan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo. Sebelumnya, dalam penerbangan dengan helikopter dari Kediri menuju ke Bandara Juanda, Presiden SBY bersama rombongan telah terbang rendah dengan beberapa kali putaran di atas genangan lumpur, untuk mengamati dengan seksama semburan dan genangan lumpur yang hingga sekarang tidak kunjung berhenti.

Dalam pemaparan, Bupati Sidoarjo Win Hendrarso, Ketua BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) Sunarso serta Gubernur Jawa Timur Imam Utomo melaporkan upaya apa saja yang telah dilakukan dan program apa saja yang akan segera dilakukan untuk menanggulangi genangan lumpur. Hadir dalam pemaparan itu antara lain Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri PU Djoko Kirmanto,Menhub Jusman Syafii Djamal, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menkes Siti Fadillah Supari, dan Menkominfo, M. Nuh, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Sutanto.

Menteri PU Djoko Kirmanto, usai pemaparan mengatakan, Presiden SBY telah menerima laporan, dan Presiden menunjukkan perhatiannya yang tinggi terhadap musibah lumpur ini. “Setelah menerima laporan, Presiden menginstruksikan kepada Bupati Sidoarjo untuk terus melakukan upaya penanggulangan sosial kemasyarakatan, terutama mengenai ganti rugi. Presiden juga mengingatkan agar mulai tahun depan Bupati melakukan persiapan untuk melakukan pembayaran terhadap sisa ganti rugi yang 80 persen. Demikian juga Presiden minta agar upaya untuk penutupan semburan lumpur tetap dilakukan dengan serius,� kata Djoko Kirmanto.

Ditambahkan, “Dalam pertemuan dengan Presiden tadi juga telah ditetapkan bahwa genangan lumpur akan dialirkan ke laut melalui Kali Porong. Untuk itu akan dilakukan penambahan kapal keruk sehingga jumlahnya menjadi 5 unit. Empat unit akan beroperasi di hulu Kali Porong, dan satu unit kapal keruk akan beroperasi di bagian hilir. Dengan demikian lumpur yang berada di hulu akan cepat bersih sehingga aliran lumpur bisa lancar masuk ke laut,� kata Menteri PU. Ditambahkan, Dalam tahun ini BPLS akan memperoleh dana sebesar Rp 500 milyar. “DPR-RI telah menyetujui anggaran itu, sehingga dalam waktu dekat dana itu sudah bisa cair, kata Djoko Kirmanto.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/10/25/2350.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0