“APBN kita harus tepat
menuju pada sasaran-sasaran yang produktif, pada usaha-usaha yang
produktif, bukan pada hal-hal yang konsumtif. Memang kita tahu sekarang
defisit neraca transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, tapi saya
meyakini itu bisa diselesaikan kalau semua bergerak bersama-samaâ€, ujar
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa subsidi BBM sebesar Rp 330 triliun dari APBN tahun 2015 yang berjumlah Rp 2.019 triliun diharapkan dapat dialihkan ke sektor yang lebih produktif seperti pertanian, melalui pemberian subsidi benih, pupuk, serta pembangunan irigasi dan waduk. “Dalam perencanaan kita, lima tahun ke depan akan kita bangun 25-30 waduk dan dam,†papar Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam acara tersebut menteri-menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastutigama. (Verbatim-Humas)
Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa subsidi BBM sebesar Rp 330 triliun dari APBN tahun 2015 yang berjumlah Rp 2.019 triliun diharapkan dapat dialihkan ke sektor yang lebih produktif seperti pertanian, melalui pemberian subsidi benih, pupuk, serta pembangunan irigasi dan waduk. “Dalam perencanaan kita, lima tahun ke depan akan kita bangun 25-30 waduk dan dam,†papar Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam acara tersebut menteri-menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastutigama. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?