Presiden Jokowi Bertemu PM Trudeau

 
bagikan berita ke :

Minggu, 15 November 2015
Di baca 983 kali

Pertemuan ini merupakan pertemuan bilateral pertama bagi PM Trudeau yang baru saja terpilih sebagai PM Kanada. "Selamat atas ‎terpilihnya anda sebagai PM Kanada. Kami ingin membangun kerjasama yang lebih kuat lagi antara Indonesia - Kanada," ujar Presiden Jokowi. 

 

Sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dalam pe‎rtemuan ini kedua Kepala Negara membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama bilateral serta peningkatan kerja sama pada beberapa isu-isu global.

 

Kedua Pemimpin menyampaikan rasa duka terhadap serangan teror yang terjadi Paris. Presiden Jokowi dan PM Trudeau sepakat untuk memerangi redikalisme dan terorisme. Untuk itu keduanya akan meningkatkan kerja sama di bidang seperti hak asasi manusia, pengembangan demokrasi dan penguatan interfaith dialogue. 

 

Tingkatkan Kerjasama Bilateral serta Kerjasama pada Beberapa Isu-Isu Global

 

Di bidang ekonomi, kedua pemimpin melihat bahwa kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara terbuka lebar. Perdagangan antar kedua negara pada tahun 2014 baru mencapai USD2,6 miliar. "Saya meminta agar Kanada dapat membuka pasarnya yang lebih lebar bagi produk Indonesia seperti karet, kertas, furnitur, elektronik, alas kaki, kopi dan teh," ucap Presiden Jokowi.

 

Presiden Jokowi juga mendorong Pengusaha Kanada untuk tingkatkan investasi di Indonesia khususnya di sektor SDM, pertanian, sustainable technologies, serta infrastruktur. 

 

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi untuk meningkatkan kondisi lebih kondusif bagi investor di Indonesia. "Saya  mengharapkan agar pengusaha Kanada dapat memanfaatkan peluang dan kondisi ini di Indonesia," tutur Presiden Jokowi.

 

Untuk isu-isu global, kedua pemimpin membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama di bidang perubahan iklim dan pemberantasan transnational organised crime. Presiden Jokowi menegaskan, harapan Indonesia agar pertemuan the Twenty-first Session of the Conference of the Parties United Nations Framework Convention on Climate Change (COP-21 UNFCC) di Paris, Prancis, 30 November mendatang dapat menghasilkan perjanjian internasional baru di bidang perubahan Iklim.

 

‎Presiden Jokowi mendorong Kanada untuk meningkatkan komitmenya seperti yang telah dilakukan Indonesia untuk pengurangan emisi sebesar 29% pada 2030 dan 41% dengan bantuan internasional. Kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi efisiensi dan energi terbarukan serta pengelolaan lahan gambut.‎

 

Di bidang transnational organised crime, kedua pemimpin sepakat untuk fokuskan kerja sama pada upaya pemberantasan terrorisme, Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing, dan penyelundupan obat-obatan terlarang.

 

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0