Presiden Minta Ekspor 2008 Aman

 
bagikan berita ke :

Kamis, 14 Februari 2008
Di baca 904 kali

Menurut Presiden, tahun lalu tercatat pertumbuhan ekspor nonmigas 15,5 persen dengan nilai US$ 91,9 miliar. Pertumbuhan ekspor migas tercatat empat persen. "Secara komponen tumbuh mencapai 47,4 persen. Ini perlu dipertahankan mengingat kontribusi ekspor cukup tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya.


Untuk mendukung itu, kata dia, perlu diciptakan iklim investasi yang menarik di Indonesia dan efisien. Daerah-daerah juga diminta tidak menciptakan iklim investasi yang boros dan mahal. Nilai tukar akan dipatok sedemikian rupa sehingga bisa kompetitif. "Kami tidak mau tidak kompetitif di negeri sendiri karena iklim usaha yang boros," ujarnya.


Persiapan menjelang ASEAN Economic Community juga akan terus dijalankan. Presiden menambahkan, pada akhirnya Indonesia punya daya saing yang tinggi secara regional. "Tentunya promosi produk dan barang jasa Indonesia di luar juga perlu terus ditingkatkan," katanya.


Yudhoyono juga meminta agar pengembangan ekonomi kreatif, seperti handicraft dan produk-produk kerajinan lain, lebih diberdayakan. "Saya minta ini ditingkatkan. Pemerintah sudah memberi kemudahan pembiayaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah," tuturnya.


Menurut Presiden, pemerintah tidak akan tinggal diam menyikapi perubahan kondisi eksternal yang selalu muncul. Pemerintah akan lebih responsif, proaktif, dan adaptif menghadapi setiap permasalahan yang muncul," katanya.


Dunia yang kurang bersahabat, ujar Presiden, akan berpengaruh terhadap ekspor barang dan jasa Indonesia di pasar global. "Semua departemen saya minta melakukan sinkronisasi supaya setiap barang dan jasa kompetitif di pasar global," ujarnya.
 
 
Sumber:
http://www.korantempo.com/korantempo/2008/02/14/Ekonomi_dan_Bisnis/krn,20080214,34.id.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0