Presiden Minta Program Konversi Gas Dituntaskan, Mitan Tanpa Subsidi Mulai Diedarkan

 
bagikan berita ke :

Senin, 07 April 2008
Di baca 774 kali

 

Suksesnya program konversi akan meningkatkan penghematan dari sisi ekonomi dan kebersihan lingkungan.

 

"Saya ingin program konversi ini sukses di Jakarta, diikuti oleh Surabaya, Semarang, Bandung, dan daerah lainnya. Kantong-kantong yang belum melaksanakan konversi, dituntaskan," kata Presiden kepada wartawan sesaat setelah melakukan inspeksi mendadak agen gas dan penduduk di Jalan Cempaka Baru Lima Jakarta Pusat, Minggu (6/4).

 

Dalam inspeksi itu, presiden didampingi di antaranya oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

 

Presiden menjelaskan, program konversi minyak tanah ke gas sangat penting untuk disukseskan untuk mendukung penghematan subsidi pemerintah. Di Jakarta saja, dengan program konversi penggunaan minyak tanah berkurang dari 3,5 juta liter per hari, menjadi hanya 600 ribu kiloliter per hari. "Program konversi ini akan terus dilakukan pemerintah agar pengurangan subsidi terhadap minyak tanah berhasil. Dari kunjungan ini terbukti dengan menggunakan gas, Pak Usman penghasilannya menjadi lebih baik," ujar presiden.

 

Presiden melakukan inspeksi mendadak ke pangkalan gas di Cempaka Baru yang dimiliki oleh Hari Hardono. Dulu pangkalan miliknya adalah pangkalan minyak tanah dengan penjualan 40 Kiloliter minyak tanah per bulan. Kini dia menjual 400-500 gas ukuran 3 kilogram per hari.

 

Selain itu, presiden juga mengunjungi rumah keluarga Usman, penjahit pakaian yang menggunakan gas untuk keperluan memasak tiap harinya. Usman saat ini memiliki tiga anak. Anak tertuanya sudah bekerja, yang kedua duduk di bangku SMU, dan anak bungsu di sekolah dasar.

 

Presiden mengakui, dirinya mendapatkan laporan bahwa ada beberapa tabung gas yang tidak layak pakai dan sering bocor dari seratus ribu tabung gas yang dihasilkan. Karena itu, presiden meminta agar semua pihak termasuk produsen tabung gas untuk melakukan tindakan yang tidak merugikan masyarakat.

 

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyatakan, dari seluruh wilayah Jakarta, kecuali Kepulauan Seribu, sudah 95% wilayah melaksanakan program konversi. "Yang belum hanya wilayah yang berbatasan dengan Tangerang, Jawa Barat, dan Depok," ungkap Fauzi.

 

Saat ini Pemerintah DKI Jakarta sudah mendistribusikan 1.761.406 paket yang tiap paketnya terdiri dari kompor, tabung LPG 3 kilogram, selang, dan regulator. Daerah yang masih dalam tahap pendistribusian adalah Kecamatan Cengkareng, Kalideres, Pasar Rebo, Kabayoran Baru, dan Cakung. "Diperkirakan pada akhir April 2008 program konversi sudah selesai, kecuali di Kepulauan Seribu yang baru dimulai 2009," kata Fauzi.

 

 

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0