Presiden: Produk Ekspor Indonesia Harus Kompetitif

 
bagikan berita ke :

Kamis, 14 Februari 2008
Di baca 969 kali

Berbicara usai memimpin rapat terbatas sektor perdagangan di Departemen Perdagangan di Jakarta, Rabu sore, Presiden menjelaskan pemerintah berjanji akan mengambil sikap proaktif, responsif dan adaptif untuk meminimalisir gangguan atas sektor perdagangan regional dan internasional karena kondisi perekonomian global pada 2008 diprediksi tidak bersahabat.

"Kontribusi eksport atas ekonomi tinggi dan baik, pada 2007 ekpor tumbuh 15,5 persen untuk produk non migas dan migas empat persen. Dari komponen growth setara dengan 47,4 persen maka menjadi tugas pemerintah untuk mempertahankan kontribusi itu mengingat situasi dunia kurang bersahabat seperti resesi di sejumlah negara dan berpengaruh atas kesempatan kita," katanya.

Sejumlah langkah yang akan ditempuh oleh pemerintah terkait hal tersebut antara lain mensinkronkan kebijakan ekspor dan perdagangan lintas departemen, seperti Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sehingga produk Indonesia di luar negeri memiliki daya saing yang kuat.

"Perlu juga ada sinkronisasi antara kebijakan moneter dan fiskal sehingga kondusif bagi perdagangan dan ekspor. Kita ingin nilai tukar mata uang yang pas, sehingga barang kita bisa kompetitif di tingkat global," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono mengakui saat ini di Indonesia masih kerap terjadi ekonomi biaya tinggi dan juga infrastruktur yang belum mendukung kegiatan ekspor nasional.

"Masih ada high cost economy, kita bertekad untuk efesienkan ekonomi di sini, membatasi prosedur sehingga tak ada mekanisme yang boros, juga tidak ada penyimpangan di pusat dan daerah, jangan sampai rugi akibat tidak kompetitif karena ekonomi biaya tinggi. Kita akan perbaiki infrastruktur pada sentra-sentra industri," tegasnya.

Selain komoditas ekspor migas dan nonmigas yang selama ini telah ada, Presiden juga melihat adanya peluang melalui produk-produk kerajinan daerah yang mulai diminati di dalam maupun di luar negeri.

"Kontribusi ekonomi kreatif (produk kerajinan-red) trendnya semakin meningkat, kita ingin ini ditingkatkan dengan kerjsama antara pengusaha kecil dan menengah, swasta dan perbankan. Dengan itu tentunya ada kemudahan serta dapat meningkatkan kesempatan kerja dan juga ekonomi," papar Yudhoyono.

Selain potensi industri kerajinan daerah, peluang dari sektor pameran, kegiatan konvensi dan pertemuan juga akan dioptimalkan. Presiden mencontohkan pada 2007 lalu untuk Bali, keuntungan dari sektor tersebut sangat tinggi oleh karenanya ia meminta agar peluang itu dimanfaatkan dengan baik.

"Kerjasama pemerintah daerah dengan departemen perlu dioptimalkan. Ide membuka alun-alun sebagai pasar wisata merupakan hal yang baik," tegasnya.
 
 
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/2/13/presiden-produk-ekspor-indonesia-harus-kompetitif/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0