Presiden Resmikan Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan

 
bagikan berita ke :

Senin, 06 Desember 2010
Di baca 1454 kali

Balai ini diharapkan dapat mengantisipasi adanya peningkatan kebutuhan induk unggul dan meminimalisasi impor udang. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi udang nasional sebesar 699 ribu ton pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 74,75 persen selama periode 2010-2014. Sehingga, diperkirakan membutuhkan benur atau bibit sebanyak 43,22 juta ekor dan induk sebanyak 2,97 juta ekor.

Acara peresmian diawali dengan laporan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg yang mengatakan dalam kurun waktu 5 tahun (2005-2010) angka kemiskinan di Karangasem turun 20,63 persen. Karangasem pun sudah keluar dari predikat Desa Tertinggal, namun program-program yang sudah dilakukan tetap dilanjutkan. Antara lain Biaya Operasional Sekolah (BOS), Jamkesmas, pelayanan kesehatan dasar melalui bantuan desa, program pemberdayaan ekonomi pesisir, dan program bedah rumah. "Program tersebut dijadikan tolak ukur dalam program pengentasan kemiskinan sudah tepat sasaran atau belum," kata Wayan.

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan, Kabupaten Karangasem merupakan 'daerah istimewa' karena kekeringan. "Mudah-mudahan dengan adanya balai ini, Karangasem tidak kekeringan lagi," ujar Mangku Pastika. "Kekeringan diganti kekerangan," tambahnya disambut tawa para hadirin.

Sementara itu, Menteri KP Fadel Muhammad dalam sambutannya mengatakan, udang sampai saat ini masih menjadi komoditas andalan ekspor penghasil devisa selain rumput laut dan ikan tuna. Pada akhir tahun 2009, ekspor udang mencapai 240.250 ton atau 27,29 persen dari total ekspor perikanan yang mencapai 881.413 ton.

"Untuk nilai ekspor udang adalah 1,576 miliar dolar AS atau 63,3 persen dari total nilai ekspor perikanan sebesar 2,466 miliar dolar AS," Fadel menjelaskan.

Dalam periode 2010-2014, produksi udang diharapkan dapat meningkat dari 400 ribu ton menjadi 699 ribu ton. "Dengan proporsi 500 ribu ton udang Vaname dan 199 ribu ton udang Windu," kata Fadel. Udang Vaname sendiri adalah udang introduksi di Indonesia yang berasal dari Amerika. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan udang Vaname ini adalah kesediaan induk yang sebagian besar diimpor dari Hawaii dan Florida sebesar 150 ribu ekor per tahun.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan induk Vaname, yang diberi nama Vaname Nusantara-1, maka didirikanlah Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan. "Balai ini boleh dikatakan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi sebesar 675 ribu ekor per tahun," Fadel menjelaskan.

Di sela-sela acara peresmian ini, diserahkan pula secara simbolis Bantuan Dana Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana oleh Fadel Muhammad kepada 6 daerah penerima. Pertama, 50 paket Bantuan Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya (BPUPB) sebesar Rp 5 miliar dan 2 unit Backhoe kepada Bupati Sleman. Kedua, 30 paket BPUPB sebesar Rp 3 miliar dan 1 unit Backhoe kepada Wakil Bupati Magelang.

Ketiga, 40 paket BPUPB sebesar Rp 4 miliar dan 1 unit Backhoe kepada Bupati Klaten. Keempat, 50 paket BPUPB sebesar Rp 5 miliar dan 1 unit Backhoe kepada Bupati Boyolali. Kelima, 10 paket BPUPB sebesar Rp 1 miliar kepada Wakil Bupati Teluk Wondama. Terakhir, 10 paket BPUPB sebesar Rp 1 miliar dan 12 unit Backhoe kepada Bupati Mentawai.

Sementara itu dalam sambutannya, Presiden SBY mengatakan bahwa Bali selalu memperlihatkan kemajuan dari masa ke masa. Dengan karakter masyarakatnya yang religius, ramah, dan alam Pulau Dewata yang indah. "Sungguh karakter manusia dan bangsa yang patut dicontoh," ujar SBY.

Presiden juga mengapresiasi tindakan pemda membangun daerahnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Pemerintah pusat akan terus memberikan bantuan. Anggaran yang dimiliki pemerintah akan terus dialokasikan secara tepat dan adil," Presiden menegaskan.

Diisamping itu, Kepala Negara juga menyambut baik visi KKP untuk menjadi produsen perikanan terbesar menuju 2014. "Saya juga mengapresiasi inisiatif untuk membangun Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan ini," kata SBY.

Usai peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti, Presiden SBY dan Ibu Negara pun meninjau fasilitas balai produksi yang ada. Diantaranya Multiplication Center 6 dan Multiplication Center 5 yang digunakan untuk panen perdana induk udang unggul Vaname Nusantara-1 serta Nucleus Center sebagai tempat seleksi famili udang untuk perbaikan genetik induk udang. Setelah itu, dilanjutkan dengan menanam pohon Trembesi di lokasi yang telah disediakan di sekitar tempat balai produksi.

Turut mendampingi Presiden, antara lain, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah. (yun)

 

 

Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/12/06/6209.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0