Presiden Resmikan Pondok Pesantren di Poso

 
bagikan berita ke :

Rabu, 02 Mei 2007
Di baca 1015 kali

Presiden SBY mengatakan bahwa beberapa tahun lalu daerah Poso dilanda konflik mengenaskan. “Sukar bagi kita membayangkan bangsa kita yang cinta damai, penuh toleransi, tiba-tiba tengelam dalam konflik yang telah menelan banyak korban jiwa dan harta benda. Sukar pula untuk kita membayangkan bagaimana ajaran-ajaran agama yang demikian lurus dan menjujung tinggi harkat dan martabat manusia tiba-tiba harus menjadi pembenaran terjadinya konflik dan kekerasan,� kata Presiden SBY.

Ajaran Islam dan Kristen, ujar SBY, sama-sama menekankan pentingnya menciptakan kehidupan yang damai di muka bumi. Kedua umat ini adalah umat yang bersaudara. Alquran juga mendorong umat Islam untuk kerjasama dengan Alkitab dalam membangun kedamaian, kesejahteraan dan saling pengertian. "Sebab itu, ijinkan saya sebagai pribadi maupun sebagai Presiden RI mengajak kedua umat beragama agar saling membangun kehidupan yang damai. Ajakan saya ini tidak semata-mata ditujukan kepada umat Islam dan umat Kristen yang ada di Poso, tetapi juga hakekatnya kepada segenap umat beragama di tanah air,� ujar Presiden.

Indonesia adalah sebuah negara kebangsaan yang majemuk. UUD kita menjamin kemerdekaan bagi setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya. “Saya sungguh berharap dan senantiasa memohon ridho Allah SWT dengan adanya pembangunan pesantren dan rehabilitasi masjid akan mengawali era baru kedamaian di Poso. Kita telah berjuang sekuat tenaga untuk mengakhiri konflik dan kehidupan masa lalu yang kelam. Apa yang pernah terjadi haruslah kita jadikan sebagai pelajaran yang amat mahal. Biarkanlah itu semua menjadi catatan sejarah masa lalu. Sejarah adalah guru yang maha bijaksana dan memahami sejarah kita dapat meneruskan apa yang baik serta membuang jauh-jauh apa yang buruk dan tidak berguna,� seru Presiden SBY.

Pondok Pesantren Modern Ittihadul Ummah berdiri di atas tanah seluas 32 hektar. Pembangunan pondok pesantren yang merupakan bantuan dari Kementerian Kesra sebesar Rp 17 miliar akan selesai dalam waktu satu tahun. Konsultan pembangunannya adalah dari Pesantrem Gontor. Sedangkan lima masjid yang direhabilitasi adalah Masjid Al-amin di Desa Tiwaa, Masjid Fisabililah di Desa Tokorondo, Masjid Baitul Karim di Desa Mapane, Masjid Annur di Desa Bone Sompe, dan Masjid Al-hijrah di Desa Sintuwu Lemba.

Nampak dalam rombongan Presiden antara lain adalah Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensos Bachtiar Cyamsah, Mentan Anton Apriyantono, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menag Maftuh Basyuni, amhhota Wantimpres TB Silalahi, Seskab Sudi Silalahi, Kepala BIN Samsyi Siregar, Jubir Kepresidenan Andi A. Mallarangeng dan Dino Patti Djalal, Gubernur Sulteng HB Paliudju, serta Bupati Poso Piet Inkiriwang.

 

http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/05/01/1779.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0