Presiden SBY Gelar Ratas Terkait Perkembangan Situasi di Dalam dan di Luar Negeri
Terkait dengan
pelaksanaan mudik lebaran, dipastikan bahwa pemerintah telah memberikan
pelayanan dan pengamanan terbaik. Presiden SBY juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat aktif dalam tugas
pengamanan dan pelayanan mudik lebaran
Sementara itu, berkaitan dengan pilpres 2014, menurut Presiden SBY negara, pemerintah, termasuk rakyat Indonesia, wajib memastikan Pilpres berlangsung secara damai dan bermartabat.
Sehubungan dengan isu yang dipicu oleh WikiLeaks tentang pencetakan uang di Australia. Presiden SBY telah menyerukan melalui Menteri Sekretaris Negara dengan harapan disampaikan kepada KPK, untuk bekerja sama dengan pemerintah Australia supaya permasalahannya jelas dan terang, karena ini bagian dari kehidupan sejarah bangsa Indonesia.
Sementara itu, berkaitan dengan pilpres 2014, menurut Presiden SBY negara, pemerintah, termasuk rakyat Indonesia, wajib memastikan Pilpres berlangsung secara damai dan bermartabat.
Sehubungan dengan isu yang dipicu oleh WikiLeaks tentang pencetakan uang di Australia. Presiden SBY telah menyerukan melalui Menteri Sekretaris Negara dengan harapan disampaikan kepada KPK, untuk bekerja sama dengan pemerintah Australia supaya permasalahannya jelas dan terang, karena ini bagian dari kehidupan sejarah bangsa Indonesia.
Â
Ratas juga membahas persiapan Pidato Kenegaraan Presiden di depan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI dalam rangka Peringatan HUT ke-69 Republik Indonesia, dan Pidato RAPBN Tahun 2015 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR RI. Hal yang dibahas juga termasuk tentang
transisi pemerintahan atau pengalihan kekuasaan dari presiden lama ke
presiden baru yang merupakan ide dari Presiden SBY.
Mengenai situasi di Jalur Gaza, Palestina, Presiden SBY telah melaksanakan langkah-langkah diplomasi, bahkan menulis surat terbuka menyeru semua pemimpin di dunia dan masyarakat global agar bersatu dan serius melakukan dan mendorong dilakukannya genjatan senjata antara Israel dan Hamas yang telah menelan korban dari penduduk sipil terutama orang tua dan anak-anak.
Pemerintah juga terus melakukan monitoring dan berkontribusi bagi investigasi jatuhnya pesawat MH-17 kepunyaan Malaysia di Ukraina, sekaligus mengidentifikasi jenazah korban Warga Negara Indonesia untuk diserahkan kepada sanak keluarga.
Dampak dari perkembangan situasi di Timur Tengah, yang belum sempat disampaikan oleh Presiden SBY kepada rakyat Indonesia, bahwa tidak semua persoalan yang terjadi di Timur Tengah itu persoalan agama Islam melawan barat, karena ternyata banyak persoalan atau konflik internal sesama agama Islam.
Presiden SBY juga mengajak rakyat Indonesia untuk melihat secara jernih kasus yang terjadi, yang paling penting negara bertanggung jawab menyelamatkan warga negaranya untuk tidak melakukan tindakan yang bisa mengancam keselamatannya sendiri.
Hadir dalam ratas tersebut Wakil Presiden Boediono, Mensesneg, Seskab, Menkeu, Menko Perekonomian, Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan HAM, Mendagri, Menko Kesra, dan Menko Polhukam. (Verbatim-Humas)
Mengenai situasi di Jalur Gaza, Palestina, Presiden SBY telah melaksanakan langkah-langkah diplomasi, bahkan menulis surat terbuka menyeru semua pemimpin di dunia dan masyarakat global agar bersatu dan serius melakukan dan mendorong dilakukannya genjatan senjata antara Israel dan Hamas yang telah menelan korban dari penduduk sipil terutama orang tua dan anak-anak.
Pemerintah juga terus melakukan monitoring dan berkontribusi bagi investigasi jatuhnya pesawat MH-17 kepunyaan Malaysia di Ukraina, sekaligus mengidentifikasi jenazah korban Warga Negara Indonesia untuk diserahkan kepada sanak keluarga.
Dampak dari perkembangan situasi di Timur Tengah, yang belum sempat disampaikan oleh Presiden SBY kepada rakyat Indonesia, bahwa tidak semua persoalan yang terjadi di Timur Tengah itu persoalan agama Islam melawan barat, karena ternyata banyak persoalan atau konflik internal sesama agama Islam.
Presiden SBY juga mengajak rakyat Indonesia untuk melihat secara jernih kasus yang terjadi, yang paling penting negara bertanggung jawab menyelamatkan warga negaranya untuk tidak melakukan tindakan yang bisa mengancam keselamatannya sendiri.
Hadir dalam ratas tersebut Wakil Presiden Boediono, Mensesneg, Seskab, Menkeu, Menko Perekonomian, Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan HAM, Mendagri, Menko Kesra, dan Menko Polhukam. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?