Presiden SBY: Mengakui Kekalahan Itu Mulia, Mengucapkan Selamat Kepada Yang Menang Itu Indah
Dalam sambutannya
Presiden SBY mengucapkan selamat kepada Lembaga Kantor Berita (LKBN)
Antara atas beberapa inisiatif, (1) memberikan penghargaan kepada Para
Tokoh Filantropi dan Tokoh Peduli Peningkatan Kecerdasan Anak Indonesia;
(2) meluncurkan kembali Antaranews.com; (3) kiprah LKBN Antara dalam
moment sejarah yang menentukan sejak era kemerdekaan; (4) aktif dalam
menggalakan pembangunan bangsa; (5) partisipasi dan kontribusinya dalam
mengawal Pemilu 2014 agar pemilu berlangsung secara damai dan
demokratis; (6) usaha LKBN Antara untuk terus menjunjung tinggi kode
etik jurnalisme; (7) kontribusi dan partisipasinya dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa; (8) upayanya dalam menjaga identitasnya
sebagai pers yang bertanggungjawab; (9) dan pemberitaan yang obyektif
dan akurat, fair and balance, serta tidak partisan dan tidak terlalu
partisan.
Presiden juga mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan dan mendorong mereka untuk terus menjadi contoh, peduli dan berbagi, serta ikut mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
“Jagalah sikap dasar dan kultur yang baik, yang tercantum dalam kode etik jurnalismeâ€, pesan Presiden SBY kepada LKBN Antara dan teman-teman pers dan media.
“Dalam menggunakan kekuasaannya, siapa pun yang memegang kekuasaan, baik pemerintah, parlemen, pers, penegak hukum, agar hati-hati, harus arif dan pandai, serta jangan disalahgunakan; pergunakan kebebasan dengan bijak, agar membawa manfaat dan kebaikan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia; agar tetap menjaga situasi damai dalam proses pilpres; dan jangan ciderai demokrasi dan tatanan kehidupan bernegara yang terus-menerus dibangun, justru harus dikawal dan ikut mematangkannyaâ€, Presiden SBY menyampaikan harapan dan pandangannya untuk bangsa dan negara Indonesia di masa depan,
“Mengakui kekalahan itu mulia, mengucapkan selamat kepada yang menang itu indahâ€, ujar Presiden SBY mengakui kekalahan Partai Demokrat dalam pileg tahun 2014 untuk memotivasi kedua kubu capres dan cawapres dalam menunggu pengumuman hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Juli 2014.
Sebagai kepala negara, Presiden SBY mendorong dan mengingatkan KPU dan Mahkamah Konsitutsi (MK) agar independen dan bertindak secara kredibel dan profesional dalam menghitung suara, dan harus transparan dan akuntabel dalam memutus perselisihan kalau salah satu pihak capres dan cawapres menempuh jalur hukum atas kekalahannya nanti, sehingga pada tanggal 20 Oktober nanti akan terjadi pergantian kepemimpinan nasional secara damai dan bermartabat. (Verbatim-Humas)
Presiden juga mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan dan mendorong mereka untuk terus menjadi contoh, peduli dan berbagi, serta ikut mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
“Jagalah sikap dasar dan kultur yang baik, yang tercantum dalam kode etik jurnalismeâ€, pesan Presiden SBY kepada LKBN Antara dan teman-teman pers dan media.
“Dalam menggunakan kekuasaannya, siapa pun yang memegang kekuasaan, baik pemerintah, parlemen, pers, penegak hukum, agar hati-hati, harus arif dan pandai, serta jangan disalahgunakan; pergunakan kebebasan dengan bijak, agar membawa manfaat dan kebaikan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia; agar tetap menjaga situasi damai dalam proses pilpres; dan jangan ciderai demokrasi dan tatanan kehidupan bernegara yang terus-menerus dibangun, justru harus dikawal dan ikut mematangkannyaâ€, Presiden SBY menyampaikan harapan dan pandangannya untuk bangsa dan negara Indonesia di masa depan,
“Mengakui kekalahan itu mulia, mengucapkan selamat kepada yang menang itu indahâ€, ujar Presiden SBY mengakui kekalahan Partai Demokrat dalam pileg tahun 2014 untuk memotivasi kedua kubu capres dan cawapres dalam menunggu pengumuman hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Juli 2014.
Sebagai kepala negara, Presiden SBY mendorong dan mengingatkan KPU dan Mahkamah Konsitutsi (MK) agar independen dan bertindak secara kredibel dan profesional dalam menghitung suara, dan harus transparan dan akuntabel dalam memutus perselisihan kalau salah satu pihak capres dan cawapres menempuh jalur hukum atas kekalahannya nanti, sehingga pada tanggal 20 Oktober nanti akan terjadi pergantian kepemimpinan nasional secara damai dan bermartabat. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?