Presiden SBY: Mengakui Kekalahan Itu Mulia, Mengucapkan Selamat Kepada Yang Menang Itu Indah

 
bagikan berita ke :

Selasa, 22 Juli 2014
Di baca 981 kali

Dalam sambutannya Presiden SBY mengucapkan selamat kepada Lembaga Kantor Berita (LKBN) Antara atas beberapa inisiatif, (1) memberikan penghargaan kepada Para Tokoh Filantropi dan Tokoh Peduli Peningkatan Kecerdasan Anak Indonesia; (2) meluncurkan kembali Antaranews.com; (3) kiprah LKBN Antara dalam moment sejarah yang menentukan sejak  era kemerdekaan; (4) aktif dalam menggalakan pembangunan bangsa; (5) partisipasi dan kontribusinya dalam mengawal Pemilu 2014 agar pemilu berlangsung secara damai dan demokratis; (6) usaha LKBN Antara untuk terus menjunjung tinggi kode etik jurnalisme; (7) kontribusi dan partisipasinya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa; (8) upayanya dalam menjaga identitasnya sebagai pers yang bertanggungjawab; (9) dan pemberitaan yang obyektif dan akurat, fair and balance, serta tidak partisan dan tidak terlalu partisan.

Presiden juga mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan dan mendorong mereka untuk terus menjadi contoh, peduli dan berbagi, serta ikut mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

“Jagalah sikap dasar dan kultur yang baik, yang tercantum dalam kode etik jurnalisme”, pesan Presiden SBY  kepada LKBN Antara dan teman-teman pers dan media.

“Dalam menggunakan kekuasaannya, siapa pun yang memegang kekuasaan, baik pemerintah, parlemen, pers, penegak hukum, agar hati-hati, harus arif dan pandai, serta jangan disalahgunakan; pergunakan kebebasan dengan bijak, agar membawa manfaat dan kebaikan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia; agar tetap menjaga situasi damai dalam proses pilpres; dan jangan ciderai demokrasi dan tatanan kehidupan bernegara yang terus-menerus dibangun, justru harus dikawal dan ikut mematangkannya”, Presiden SBY menyampaikan harapan dan pandangannya untuk bangsa dan negara Indonesia di masa depan,

“Mengakui kekalahan itu mulia, mengucapkan selamat kepada yang menang itu indah”, ujar Presiden SBY mengakui kekalahan Partai Demokrat dalam pileg tahun 2014 untuk memotivasi kedua kubu capres dan cawapres dalam menunggu pengumuman hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Juli 2014.

Sebagai kepala negara, Presiden SBY mendorong dan mengingatkan KPU dan  Mahkamah Konsitutsi (MK) agar independen dan bertindak secara kredibel dan profesional dalam menghitung suara, dan harus transparan dan akuntabel dalam memutus perselisihan kalau salah satu pihak capres dan cawapres menempuh jalur hukum atas kekalahannya nanti, sehingga pada tanggal 20 Oktober nanti akan terjadi pergantian kepemimpinan nasional secara damai dan bermartabat. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0